9 Contoh Pemecahan Masalah Kreatif untuk Memecahkan Pertanyaan Wawancara Nyata

Jane Ng • 11 Januari, 2024 • 13 min merah

Apakah Anda sedang mempersiapkan wawancara di mana Anda perlu menunjukkan keterampilan pemecahan masalah kreatif Anda? Mampu berpikir mandiri dan mendiskusikan contoh nyata penyelesaian masalah yang inovatif adalah kekuatan utama yang dicari banyak pengusaha.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang keterampilan ini dan bersiap untuk pertanyaan wawancara terkait, mari selami contoh pemecahan masalah yang kreatif di postingan hari ini.

Dari pertanyaan tentang menghadapi tantangan dengan cara yang metodis hingga pertanyaan yang meminta Anda menjelaskan solusi tidak konvensional yang Anda usulkan, kami akan membahas serangkaian topik wawancara umum yang berfokus pada pemecahan masalah.

Apa itu Pemecahan Masalah Kreatif?

Manfaat memiliki keterampilan pemecahan masalah yang kreatif, #1. bagaimana anda menghadapi masalah atau tantangan baru , #2. apa cara baru atau cara berbeda yang radikal untuk menghadapi tantangan, #3. bisakah anda memberikan contoh saat anda menemukan solusi kreatif terhadap suatu masalah, #4. dapatkah anda mengingat saat anda berhasil mengatasi krisis, #5. dapatkah anda menyebutkan tiga hambatan umum terhadap kreativitas dan cara anda mengatasinya, #6. pernahkah anda harus memecahkan suatu masalah tetapi tidak memiliki semua informasi yang diperlukan sebelumnya dan apa yang telah kamu lakukan, #7. apa yang anda lakukan ketika tampaknya mustahil menemukan solusi yang tepat terhadap suatu masalah, #8. bagaimana anda tahu kapan harus menangani masalahnya sendiri atau meminta bantuan , #9. bagaimana anda tetap kreatif, tips untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah kreatif anda, final thoughts, tanya jawab umum (faq), lebih banyak tips dengan ahaslides.

Lihat lebih banyak ide interaktif dengan AhaSlides

  • Enam Topi Berpikir
  • Keterampilan Berpikir Kreatif
  • Contoh pembinaan di tempat kerja
  • Contoh pengambilan keputusan

teks alternatif

Mencari alat keterlibatan di tempat kerja?

Kumpulkan pasangan Anda dengan kuis seru di AhaSlides. Daftar untuk mengikuti kuis gratis dari pustaka template AhaSlides!

Sesuai namanya, Pemecahan Masalah Kreatif adalah proses menciptakan solusi unik dan inovatif untuk masalah atau tantangan. Ini membutuhkan ide-ide out-of-the-box alih-alih cara tradisional dalam melakukan sesuatu. Ini melibatkan kombinasi berpikir secara berbeda, mencari tahu apa yang terbaik, melihat sesuatu dari sudut yang berbeda, dan menangkap peluang baru atau menghasilkan ide.

contoh proses pemecahan masalah kreatif

Dan ingat, tujuan pemecahan masalah secara kreatif adalah untuk menemukan solusi yang praktis, efektif, dan unik yang melampaui solusi konvensional (dan terkadang berisiko, tentu saja).

Butuh contoh pemecahan masalah yang lebih kreatif? Lanjut membaca!

Sebagai seorang kandidat, memiliki keterampilan pemecahan masalah yang kreatif dapat membawa beberapa keuntungan, antara lain:

  • Meningkatkan kemampuan kerja: Pengusaha mencari individu yang tidak terjebak dalam kebiasaan tetapi dapat berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menghasilkan solusi kreatif—hal-hal yang bekerja lebih efisien, dan menghemat lebih banyak waktu dan tenaga. Memamerkan keterampilan Anda dapat membuat Anda menjadi kandidat yang lebih menarik dan meningkatkan peluang Anda untuk dipekerjakan.
  • Meningkatkan pengambilan keputusan: Mereka membantu Anda mendekati masalah dari sudut yang berbeda dan membuat keputusan yang lebih baik.
  • Meningkatkan kemampuan beradaptasi : Kemampuan untuk menemukan solusi kreatif dapat membantu Anda beradaptasi dengan perubahan dan mengatasi tantangan baru secara efektif.
  • Meningkatkan kinerja: Memecahkan masalah dengan cara inovatif dapat meningkatkan produktivitas, kinerja, dan efisiensi.

Dalam pertumbuhan pesat dunia AI generatif, hal ini dianggap sebagai salah satu soft skill terpenting bagi karyawan. Buka bagian selanjutnya untuk melihat pertanyaan wawancara pemecahan masalah beserta jawabannya👇

9 Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Pemecahan Masalah Kreatif

Berikut adalah beberapa contoh pemecahan masalah kreatif dari pertanyaan wawancara, bersama dengan contoh jawaban:

contoh kasus creative problem solving

Inilah saatnya Anda harus menunjukkan kepada pewawancara cara Anda melakukannya, cara berpikir Anda. 

Contoh jawaban: “Saya mulai dengan mengumpulkan informasi dan memahami masalah secara menyeluruh. Saya kemudian melakukan brainstorming solusi potensial dan mempertimbangkan mana yang paling potensial. Saya juga memikirkan potensi risiko dan manfaat dari setiap solusi. Dari sana, saya memilih solusi terbaik dan membuat rencana tindakan untuk mengimplementasikannya. Saya terus-menerus mengevaluasi situasi dan melakukan penyesuaian seperlunya hingga masalah teratasi.”

Pertanyaan ini adalah versi yang lebih sulit dari yang sebelumnya. Ini membutuhkan solusi inovatif dan unik untuk sebuah tantangan. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat memiliki pendekatan yang berbeda untuk pemecahan masalah. Penting untuk diingat bahwa tidak serta merta memberikan jawaban yang terbaik tetapi menunjukkan kemampuan Anda untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru.

Contoh jawaban: “Cara yang sama sekali berbeda untuk menghadapi tantangan ini adalah berkolaborasi dengan perusahaan atau organisasi di luar industri kami. Ini bisa memberikan perspektif dan ide segar. Pendekatan lain mungkin melibatkan karyawan dari berbagai departemen dalam proses pemecahan masalah, yang dapat mengarah pada solusi lintas fungsi dan membawa berbagai ide dan perspektif serta poin yang lebih beragam.”

Pewawancara membutuhkan lebih banyak bukti nyata atau contoh keterampilan pemecahan masalah kreatif Anda. Jadi jawab pertanyaan sespesifik mungkin, dan tunjukkan metrik spesifik jika tersedia.

Contoh jawaban: “Saya sedang menjalankan kampanye pemasaran, dan kami mengalami kesulitan untuk terlibat dengan audiens target tertentu. Saya memikirkan hal ini dari perspektif yang berbeda dan mendapatkan sebuah ide. Idenya adalah membuat serangkaian acara interaktif sehingga pelanggan dapat merasakan produk kami secara unik dan menyenangkan. Kampanye ini sukses besar dan melampaui sasarannya dalam hal keterlibatan dan penjualan.”

contoh pemecahan masalah

Pewawancara ingin melihat bagaimana Anda menangani situasi tekanan tinggi dan memecahkan masalah secara efektif.

Contoh jawaban: “Ketika saya sedang mengerjakan sebuah proyek, dan salah satu anggota kunci tim tiba-tiba tidak ada karena keadaan darurat. Hal ini membuat proyek terancam tertunda. Saya dengan cepat menilai situasinya dan membuat rencana untuk menugaskan kembali tugas ke anggota tim lainnya. Saya juga berkomunikasi secara efektif dengan klien untuk memastikan mereka mengetahui situasinya dan bahwa kami masih berada di jalur yang tepat untuk memenuhi tenggat waktu kami. Melalui manajemen krisis yang efektif, kami dapat menyelesaikan tugas proyek tepat waktu dan tanpa hambatan besar.”

Beginilah cara pewawancara mengukur perspektif Anda dan membedakan Anda dari kandidat lainnya.

Contoh jawaban:   “Ya, saya dapat mengidentifikasi tiga hambatan umum terhadap kreativitas dalam pemecahan masalah. Pertama, rasa takut akan kegagalan dapat menghalangi individu untuk mengambil risiko dan mencoba ide-ide baru. Saya mengatasinya dengan menerima kegagalan sebagai kesempatan belajar dan mendorong diri saya untuk bereksperimen dengan ide-ide baru.

Kedua, keterbatasan sumber daya seperti waktu dan keuangan dapat menurunkan kreativitas. Saya mengatasinya dengan memprioritaskan penyelesaian masalah dalam jadwal saya dan menemukan alat dan metode terbaik yang hemat biaya. Terakhir, kurangnya inspirasi dapat menghambat kreativitas. Untuk mengatasinya, saya membuka diri pada pengalaman dan lingkungan baru, mencoba hobi baru, jalan-jalan, dan mengelilingi diri saya dengan orang-orang dengan sudut pandang berbeda. Saya juga membaca tentang ide dan alat baru, dan membuat jurnal untuk mencatat pemikiran dan ide saya.”

contoh masalah dan solusinya

Harus menghadapi masalah “mendadak” adalah situasi umum yang akan Anda temui di lingkungan kerja mana pun. Majikan ingin tahu bagaimana Anda menangani ketidaknyamanan ini secara wajar dan efektif.

Contoh jawaban:   " Dalam kasus seperti itu, saya secara proaktif menjangkau dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk lebih memahami situasinya. Saya berbicara dengan pemangku kepentingan, melakukan riset online, dan menggunakan pengalaman dan pengetahuan saya untuk mengisi kekosongan. Saya juga mengajukan pertanyaan klarifikasi tentang masalah dan informasi apa yang hilang. Ini memungkinkan saya untuk membentuk pandangan holistik tentang masalah dan bekerja untuk menemukan solusi, bahkan ketika informasi lengkap tidak tersedia.”

Pengusaha mencari pemecahan masalah kandidat, kreativitas, dan keterampilan berpikir kritis. Jawaban kandidat juga dapat mengungkapkan strategi pemecahan masalah, kemampuan berpikir, dan ketahanan mereka dalam menghadapi tantangan.

Contoh jawaban:   “Ketika saya harus menghadapi masalah yang sepertinya tidak dapat saya selesaikan, saya mengambil pendekatan multi-langkah untuk mengatasi tantangan ini. Pertama, saya mencoba membingkai ulang masalah dengan melihatnya dari sudut pandang berbeda, yang sering kali dapat menghasilkan ide dan wawasan baru. Kedua, saya menghubungi kolega, mentor, atau pakar di bidang saya untuk mendapatkan perspektif dan saran mereka. Berkolaborasi dan bertukar pikiran dengan orang lain dapat menghasilkan solusi baru.

Ketiga, saya beristirahat, dengan menjauh darinya dan melakukan sesuatu yang benar-benar berbeda untuk menjernihkan pikiran dan mendapatkan perspektif baru. Keempat, saya meninjau kembali masalah tersebut dengan pikiran segar dan fokus baru. Kelima, saya mempertimbangkan solusi atau pendekatan alternatif, mencoba untuk tetap berpikiran terbuka dan mengeksplorasi pilihan-pilihan yang tidak konvensional. Terakhir, saya menyempurnakan solusi dan mengujinya untuk menjamin solusi tersebut memenuhi persyaratan dan memecahkan masalah secara efektif. Proses ini memungkinkan saya menemukan solusi yang kreatif dan inovatif, bahkan ketika masalahnya tampak sulit untuk dipecahkan.”

Dalam pertanyaan ini, pewawancara ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kemampuan Anda dalam menilai situasi, bersikap fleksibel saat menyelesaikan masalah, dan memastikan Anda dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim.

Contoh jawaban: “Saya akan menilai situasi dan menentukan apakah saya memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Jika masalahnya kompleks dan di luar kemampuan saya, saya akan mencari bantuan dari rekan kerja atau supervisor. Namun, jika saya mampu membelinya dan menangani masalah secara efektif, saya akan mengambilnya dan menanganinya sendiri. Namun, tujuan akhir saya tetap menemukan solusi terbaik untuk masalah tepat waktu. "

contoh berpikir kreatif

Jika Anda bekerja di bidang kreatif, banyak pewawancara akan menanyakan pertanyaan ini karena merupakan masalah umum untuk memiliki “blok kreatif” di antara para profesional yang bekerja. Oleh karena itu, mereka ingin mengetahui berbagai metode yang telah Anda lakukan untuk kembali ke arus.

Contoh jawaban: “Saya membenamkan diri dalam subjek yang luas untuk memicu koneksi baru. Saya banyak membaca, mengamati berbagai industri, dan memaparkan diri saya pada seni/musik untuk mendapatkan perspektif. Saya juga melakukan brainstorming secara teratur dengan kelompok yang berbeda-beda karena sudut pandang yang berbeda mendorong kreativitas saya. Dan saya menyimpan catatan mengenai ide-ide—bahkan ide-ide yang dibuat-buat—karena Anda tidak pernah tahu ke mana arah inovasi. Pendekatan eklektik membantu saya memecahkan masalah dengan cara yang baru namun praktis.”

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu keterampilan pemecahan masalah kreatif Anda:

  • Praktek mendengarkan aktif dan pengamatan: Perhatikan detail di sekitar Anda dan dengarkan secara aktif apa yang dikatakan orang lain.
  • Perluas perspektif Anda: Carilah pengalaman dan informasi baru yang dapat memperluas pemikiran Anda dan membantu Anda mendekati masalah dari sudut pandang baru.
  • Kerja tim: Bekerja dengan orang lain dapat menghasilkan perspektif yang beragam dan membantu Anda menghasilkan solusi yang lebih kreatif.
  • Tetap penasaran: Teruslah bertanya untuk mempertahankan sikap ingin tahu dan berpikiran terbuka.
  • Gunakan visualisasi dan pemetaan pikiran: Alat-alat ini dapat membantu Anda melihat masalah dengan cara baru dan memikirkan solusi potensial dengan cara yang lebih teratur.
  • Jaga kesehatan mental: Beristirahat dan melakukan aktivitas santai dapat membantu Anda tetap segar dan menghindari kelelahan.
  • Merangkul kegagalan: Jangan takut untuk mencoba cara baru dan bereksperimen dengan solusi yang berbeda, meskipun tidak berhasil.

Semoga artikel ini memberikan contoh pemecahan masalah kreatif yang bermanfaat dan mempersiapkan Anda dengan baik untuk mencetak poin dengan perekrut. Jika Anda ingin meningkatkan keterampilan pemecahan masalah secara kreatif, penting untuk menerapkan mindset berkembang, menerima kegagalan, berpikir kreatif, dan berkolaborasi dengan orang lain.

Dan jangan lupa berkreasi dengan AhaSlides pustaka templat publik !

Apa contoh pemecahan masalah yang baik untuk wawancara?

Saat Anda menjawab pertanyaan pewawancara, pastikan untuk menggunakan pendekatan ini: mendefinisikan masalah dengan jelas, mengumpulkan data yang relevan, menganalisis penyebab, mengusulkan solusi kreatif, melacak dampak, dan mengukur hasil.

Apa yang dimaksud dengan pendekatan kreatif untuk pemecahan masalah?

Tunda penilaian. Saat melakukan brainstorming ide, jangan langsung mengabaikan saran apa pun, betapa pun anehnya saran tersebut. Ide-ide liar terkadang bisa menghasilkan solusi terobosan.

Jane Ng

Seorang penulis yang ingin membuat konten yang praktis dan berharga bagi audiens

Kiat untuk Terlibat dengan Polling & Trivia

bintang buletin

Selengkapnya dari AhaSlides

Dari Kualitatif ke Kuantitatif | Panduan Online untuk Menggabungkan Tanya Jawab dengan Artikel Metode Penelitian Lainnya

Kejarpena

Creative Problem Solving (CPS) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa

World Economic Forum mengatakan bahwa kreativitas menjadi keterampilan terbaik yang dibutuhkan oleh tenaga kerja di abad ke-21 agar berhasil dalam persaingan. Sebagai pendidik, mendorong dan mengembangkan kreativitas siswa melalui model pembelajaran yang dipilih. Sebagai contoh, guru bisa menerapkan model Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa di dalam kelas.

Creative Problem Solving (CPS) adalah model pembelajaran yang berfokus pada keterampilan memecahkan masalah dan tantangan dalam menemukan solusi terbaik dengan cara berpikir kreatif, inovatif, dan imajinatif. Memiliki keterampilan berpikir kreatif sangat penting bagi siswa untuk mempersiapkan diri dalam perubahan yang terjadi begitu cepat di masa mendatang. Dengan kreativitas yang tinggi, bukan hal mustahil bagi siswa untuk menjadi penemu-penemu baru di dunia.

Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran menjadi sangat penting untuk membentuk siswa menjadi pemikir yang mampu berkolaborasi dengan ide-ide yang kompleks. Siswa akan dilatih untuk menumbuhkan intuitif dalam analisis kritis dan imajinasi untuk mengungkap ide atau solusi-solusi yang baru dalam memecahkan masalah.

Karakteristik Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Model pembelajaran Creative Problem Solving digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir secara kreatif karena di dalamnya terdapat proses identifikasi masalah hingga bagaimana cara penyelesaiannya dan penarikan kesimpulan. Model ini berpusat kepada peserta didik. Namun, model ini memerlukan bimbingan guru karena terdapat banyak kegiatan yang harus dilalui.

Dalam pendekatan Creative Problem Solving , aspek komunikasi, interaksi sosial antar-peserta didik dan sikap kooperatif, menjadi dimensi penting yang mendukung implementasinya dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Peran guru dalam pembelajaran Creative Problem Solving ialah memberikan arahan kepada peserta didik dalam memecahkan masalah secara mandiri, kreatif, dan menstimulasi mereka agar mampu berimajinasi. Selanjutnya, guru juga perlu menyediakan materi atau topik pembelajaran yang dapat merangsang pemikiran peserta didik untuk memecahkan masalah dengan berpikir kreatif ketika proses belajar berlangsung.

Model pembelajaran CPS dikembangkan pertama kali oleh Alex Osborn sehingga model ini sering disebut The Osborn-parnes Creative Problem Solving Models .

Terdapat dua asumsi dalam Creative Problem Solving , yaitu sebagai berikut.

1.  Setiap orang kreatif di dalam berbagai bidang.

2.  Keterampilan berpikir kreatif dapat dipelajari dan ditingkatkan.

contoh kasus creative problem solving

Tahapan CPS

Berikut adalah tahapan dari CPS , yaitu sebagai berikut:

  • Mess-finding, yaitu guru mengidentifikasi masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik.
  • Fact-Finding, yaitu peserta didik menemukan fakta yang berhubungan dengan permasalahan untuk mencari informasi esensial terhadap masalah yang sedang diidentifikasi.
  • Problem-finding, yaitu peserta didik mengidentifikasi kemungkinan penting yang mendasari permasalahan.
  • Idea-finding, yaitu menemukan ide dan gagasan yang mungkin bisa dijadikan solusi dalam memecahkan masalah. Pada tahap ini, guru perlu memberikan apresiasi terhadap gagasan dan ide yang diajukan oleh peserta didik dan menyortir ide yang paling berpotensi dijadikan solusi terbaik.
  • Solution-finding, yaitu melalukan evaluasi terhadap ide atau gagasan final yang memiliki potensi terbesar dan paling tepat dijadikan solusi untuk memecahkan permasalahan.
  • Acceptance-finding, yaitu mengimplementasikan cara berpikir yang baru dalam memecahkan isu-isu dalam kehidupan sehari-hari secara kreatif.

Implementasi proses model pembelajaran Creative Problem Solving dapat dilakukan dengan cara berikut.

  • Memberi apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik akan pentingnya pembelajaran yang akan mereka ikuti.
  • Membentuk peserta didik ke dalam kelompok kecil untuk melakukan diskusi
  • Membagikan lembar kerja untuk setiap kelompok yang telah berisi masalah beserta arahan pengerjaannya.
  • Klarifikasi masalah, yaitu memberikan penjelasan terhadap masalah yang diajukan. Dengan demikian, peserta didik memahami dengan jelas dan mudah untuk merumuskan langkah penyelesaian yang harus diambil.
  • Pengungkapan Pendapat, yaitu peserta didik diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapat, ide dan gagasan mereka secara kreatif dan divergen.
  • Evaluasi dan Pemilihan, peserta didik mempertimbangkan secara kritis dan selektif terhadap strategi yang dianggap kurang relevan dan paling potensial untuk dijadikan alternatif terbaik sebagai solusi dalam memecahkan masalah.
  • Implementasi, di sini peserta didik bersama kelompoknya menentukan solusi terbaik dalam memecahkan permasalahan dan mempresentasikan gagasan mereka kepada kelompok lain serta guru. Selanjutnya, guru memberikan konfirmasi maupun penegasan dan secara bersama menyimpulkan materi pembelajaran. Sebagai pemantapan materi, guru bisa membagikan kuis untuk dikerjakan peserta didik secara individu.

Kelebihan dan Kelemahan Creative Problem Solving

Kelebihan pendekatan creative problem solving.

  • Creative Problem Solving memberi kesempatan peserta didik untuk memahami konsep dan cara untuk menyelesaikan suatu masalah.
  • Mendukung partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.
  • Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa karena di awal pembelajaran disajikan permasalahan yang harus dicarikan solusi penyelesaiannya.
  • Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan suatu permasalahan.
  • Mendukung peserta didik dalam menerapkan pengetahuan baru yang telah diperoleh, ke dalam situasi/permasalahan baru yang akan dihadapi.

Kelemahan Pendekatan Creative Problem Solving

  • Guru memiliki tantangan dalam aplikasi CPS ke dalam pembelajaran karena level pemahaman dan kecerdasan peserta didik tidak sama.
  • Adanya kemungkinan peserta didik yang tidak siap dalam menghadapi masalah baru.
  • Model ini tidak begitu cocok untuk diaplikasikan pada peserta didik di bangku Taman Kanak-Kanak atau pun di kelas awal Sekolah Dasar.
  • Memerlukan alokasi waktu yang tidak sebentar dalam proses pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik dalam mengikuti langkah-langkah CPS sehingga kemungkinan peserta didik merasa bosan dalam menyelesaikan kompleksnya masalah dengan variasi jawaban yang tak kalah kompleks. Selain itu, pemilihan topik diskusi atau permasalahan yang dapat mengembangkan kreatifitas peserta didik juga menjadi tantangan bagi guru dan bukanlah suatu hal yang mudah.

Creative Problem Solving memiliki prinsip dasar dalam penerapannya untuk memecahkan masalah secara kreatif, berikut adalah prinsip tersebut.

1. Assume Nothing

Guru harus mampu mendorong siswa untuk terus berpikir kreatif karena apabila peserta didik menganggap mereka telah menemukan jawaban dari suatu permasalahan maka mereka cenderung tidak akan kreatif dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, asumsi menjadi musuh dari kreativitas dan pemikiran yang orisinal.

2. Problems Are Opportunities

Guru mampu memotivasi peserta didik untuk memiliki pandangan bahwa masalah bukan hanya berupa kesulitan yang harus dihadapi, melainkan sebuah peluang baru yang ditawarkan. Pergeseran pandangan ini bisa mendorong perspektif siswa untuk melihat peluang ketika terjadinya suatu masalah.

contoh kasus creative problem solving

3. Suspend Judgment

Guru memberikan kebebasan peserta didik untuk menemukan ide atau gagasan yang baru tanpa terburu-buru memberikan penilaian yang dapat menghambat munculnya kreativitas siswa.

Dengan demikian, penerapan pembelajaran Creative Problem Solving diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk mampu mengaplikasikan pemikiran kreatif mereka dalam memecahkan permasalahan yang mungkin akan ditemui di kehidupan sehari-hari atau di masa mendatang.

Berlangganan newsletter kami

Dapatkan postingan terbaru yang dikirim langsung ke kotak masuk kamu.

Success!

Now check your inbox and click the link to confirm your subscription.

Please enter a valid email address

Oops! There was an error sending the email, please try later.

Direkomendasikan untuk kamu

Persiapan beasiswa untuk siswa sma sekolah masjid terminal, depok oleh komunitas kejar mimpi jakarta, contoh modul ajar dan cara membuat modul ajar, ini 3 opsi dalam implementasi kurikulum merdeka, ada mandiri belajar.

Tidak ada hasil untuk pencarian kamu, coba sesuatu yang berbeda.

We use essential cookies to make Venngage work. By clicking “Accept All Cookies”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts.

Manage Cookies

Cookies and similar technologies collect certain information about how you’re using our website. Some of them are essential, and without them you wouldn’t be able to use Venngage. But others are optional, and you get to choose whether we use them or not.

Strictly Necessary Cookies

These cookies are always on, as they’re essential for making Venngage work, and making it safe. Without these cookies, services you’ve asked for can’t be provided.

Show cookie providers

  • Google Login

Functionality Cookies

These cookies help us provide enhanced functionality and personalisation, and remember your settings. They may be set by us or by third party providers.

Performance Cookies

These cookies help us analyze how many people are using Venngage, where they come from and how they're using it. If you opt out of these cookies, we can’t get feedback to make Venngage better for you and all our users.

  • Google Analytics

Targeting Cookies

These cookies are set by our advertising partners to track your activity and show you relevant Venngage ads on other sites as you browse the internet.

  • Google Tag Manager
  • Infographics
  • Daily Infographics
  • Popular Templates
  • Accessibility
  • Graphic Design
  • Graphs and Charts
  • Data Visualization
  • Human Resources
  • Beginner Guides

Blog Beginner Guides Brainstorming Examples + Techniques For Problem Solving

Brainstorming Examples + Techniques For Problem Solving

Written by: Krystle Wong Sep 08, 2023

Brainstorming Examples

So — you’re faced with a complex problem that seems as daunting as a mountain. You’ve tried all the usual approaches, but the solution remains elusive. What do you do? That’s where a good brainstorming mind map maker comes into play. 

This article is your backstage pass to the world of brainstorming. I’m not just going to give you the playbook; I’m going to show you how it’s done with brainstorming examples that will have you saying, “Why didn’t I think of that?” 

So, no more beating around the brainstorming bush. Let’s roll up our sleeves and dive into the many effective techniques and examples that will turbocharge your problem-solving game. It’s time to unleash your inner brainstorming genius!

Click to jump ahead:

What are the 4 rules of brainstorming

12+ brainstorming mind map examples for problem solving, 10 effective brainstorming techniques that work, 5 common mistakes to avoid during brainstorming, brainstorming examples faq.

  • 5 steps to create a brainstorming mind map with Venngage

The concept of brainstorming was introduced by Alex Osborn, an advertising executive and he outlined four key rules to facilitate effective brainstorming sessions. 

These rules are often referred to as the “Four Rules of Brainstorming” and are designed to encourage creativity and a free flow of ideas within a group. Here are the four rules:

No judgment: All ideas are welcomed and accepted without criticism or evaluation during a brainstorming session. This rule encourages participants to feel free to express even unconventional or seemingly impractical ideas.

Quantity over quality: Forget about perfection for now. In brainstorming, it’s like a numbers game – the more ideas, the merrier. Don’t get bogged down in refining each idea to perfection; just get them out there.

Build on the ideas of others: Teamwork makes the dream work. When someone throws out an idea, don’t just nod and move on. Add your spin, build on it or take it in a different direction. It’s all about collaboration and bouncing off each other’s creativity.

Encourage wild and creative ideas: Embrace the weird, the wild and the wacky. Sometimes the most outlandish ideas can be the seeds of genius solutions. So, don’t be shy – let your imagination run wild. 

So, the next time you’re in a brainstorming session, remember these rules. They’re not just guidelines; they’re the keys to unlocking your team’s creative potential. With these principles in play, you’ll find yourself reaching new heights of innovation and problem-solving.

Mind maps are a powerful tool for brainstorming, helping individuals and teams visualize ideas, make connections and unleash their creative potential. 

Whether you’re conducting a team retrospective or embarking on a corporate brainstorm, you can significantly enhance idea generation, boost efficient learning and note taking with mind maps . Get started with one of the brainstorming mind map examples below. 

1. Team retrospective board

When creating a mind map for a team retrospective, it’s essential to strike a balance between structure and flexibility. 

To achieve this, consider color-coding categories such as “What went well,” “What needs improvement,” and “Action items.” This visual differentiation helps participants quickly identify and prioritize discussion areas. 

contoh kasus creative problem solving

Additionally, incorporating a timeline element within the mind map can provide a visual representation of the project’s progression, enabling the team to recall specific events and experiences. 

You can further enhance the visual appeal and emotional context by using icons or symbols to represent sentiments, such as happy faces for positive experiences and sad faces for challenges.

2. Business model brainstorm

Designing a mind map for brainstorming a business model necessitates a structured approach to represent various model elements coherently. 

Incorporate color to cover essential components like value proposition, customer segments, revenue streams and distribution channels. Color coding can help visually organize your ideas and make the map more visually appealing.

contoh kasus creative problem solving

To make each component stand out and aid comprehension, incorporate icons or relevant images. For instance, use a dollar sign icon to represent revenue streams. Consistency in color schemes helps differentiate sections and highlights essential elements.

contoh kasus creative problem solving

3. Collaborative brainstorm

Collaborative brainstorming often involves multiple participants contributing ideas simultaneously. 

To ensure efficient organization and clarity, assign specific branches within the mind map to individual participants. This approach helps maintain ownership of ideas and prevents overlap. 

Encourage participants to contribute further context by adding comments or annotations to each branch. Utilize mind mapping software that supports real-time collaboration if the brainstorming session involves remote teams, enabling seamless teamwork and idea exchange.

These collaborative brainstorming examples can be helpful in generating ideas during your next brainstorming process:

contoh kasus creative problem solving

4. Product improvement brainstorm

Brainstorming product improvements requires an effective categorization and prioritization of ideas. Organize your mind map by creating branches for different areas of improvement, such as usability enhancements, additional features or performance optimization. 

contoh kasus creative problem solving

Begin by sharing user feedback, reviews or customer pain points related to the product. This provides context and helps participants understand the existing challenges.

Then, organize your mind map into categories based on different aspects of the product, such as features, user experience, performance or customer support.

contoh kasus creative problem solving

Product improvement is an ongoing process so make sure to not limit your brainstorming to a one-time event. Schedule regular sessions to continually enhance the product.

5. Corporate brainstorm

In a corporate brainstorming session, where diverse topics and ideas are on the agenda, systematic organization is crucial. 

Divide your mind map into sections and subsections to address various corporate aspects, such as HR, marketing, finance and operations. For example, this mind map on corporate initiative ideas divides the sections into different CSR programs and initiatives that the company can do to enhance public image:

contoh kasus creative problem solving

To highlight potential synergies between related ideas from different sections, connect them with clear cross-references. Additionally, for practicality, include action items or tasks linked to specific ideas to facilitate a smooth implementation process within the corporate framework.

contoh kasus creative problem solving

6. Creative brainstorm

Creative brainstorms thrive on spontaneity and inspiration — which is why your mind map design should encourage free-flowing ideas and unconventional thinking. 

Opt for a non-linear, organic structure within the mind map, avoiding rigid hierarchies that can stifle creativity. Embrace the use of visuals, such as images, sketches or mood boards, to stimulate creativity and inspiration. 

Here’s a brainstorming mind map example that teachers can use to generate exciting classroom activities and keep students engaged:

contoh kasus creative problem solving

Allow branches to extend in unexpected directions, reflecting the dynamic and imaginative nature of creative brainstorming. This approach encourages participants to explore unconventional ideas and perspectives, fostering a truly creative atmosphere during the session.

contoh kasus creative problem solving

Brainstorming aside, mind maps are versatile tools useful for organizing complex information, creating study aids, structuring project plans and facilitating communication and knowledge sharing in collaborative settings.

Browse our selection of mind map templates or learn about the best mind mapping software to help enhance creativity, solve problems and organize ideas.

Unleashing your team’s creativity through effective brainstorming techniques is a game-changer when it comes to generating new ideas and innovative solutions. Let’s delve into ten creative brainstorming techniques that can breathe life into your brainstorming sessions:

1. Mind mapping

Like concept maps , mind mapping is great for emphasizing the connections and relationships between ideas. You start with a central idea and then let your thoughts branch out like tree branches. Mind mapping is a great way to spot connections you might have missed.

contoh kasus creative problem solving

2. Brainwriting

Forget talking — this one’s all about writing your ideas down. Brainwriting lets you pass your ideas around and let your team add their two cents. It’s a great brainstorming strategy for getting everyone involved especially if you’re brainstorming with a large group.

3. SCAMPER Method

SCAMPER stands for Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to another use, Eliminate and Reverse. This technique encourages participants to explore these strategies for idea generation.

4. Storyboarding

Create a visual narrative or storyboard to explore ideas sequentially. This can help enhance understanding the flow and practicality of concepts, especially in product development or process improvement. Check out our gallery of storyboard templates you could use to generate new ideas.

contoh kasus creative problem solving

5. Role storming

Ever tried brainstorming as someone else? In this technique, you put on different thinking caps, like playing pretend. It’s awesome for seeing things from fresh angles.

6. Worst possible idea

This one’s my favorite! Deliberately come up with the crummiest, silliest ideas you can think of. Oddly enough, they can spark some brilliant ones!

7. Round-robin brainstorming

One of my favorite group brainstorming techniques, everyone gets a turn to share their ideas with round-robin brainstorming — no interrupting or dominating the conversation. This technique ensures that everyone has an equal opportunity to contribute.

8. SWOT Analysis

Analyze the Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats related to the problem or idea. This structured approach helps identify potential areas for improvement or innovation. Browse our SWOT analysis templates for more inspiration.

contoh kasus creative problem solving

9. Random word or image association

Start with something random, like “banana” or “dolphin,” and brainstorm from there. It’s like mental gymnastics and it can lead to some seriously cool ideas.

10. Nominal group technique

For this brainstorming technique, Participants individually generate ideas, which are then anonymously shared and discussed as a group, ensuring balanced participation and minimizing the influence of dominant voices.

To further fuel your brainstorming sessions, you could always consider using a brainstorming tool to facilitate collaboration, structure ideas and provide visual frameworks. From virtual whiteboards to mind maps, here’s a list of brainstorming tools that can cater to various needs and preferences in brainstorming sessions.

Brainstorming sessions can be exhilarating bursts of creativity, but they can also veer off course if not handled with care. Here, we’ll explore five common missteps to steer clear of and conduct a successful brainstorming session.

1. Criticizing ideas too early

When participants criticize or judge ideas too soon in the brainstorming process, it can discourage creativity and stifle the generation of innovative solutions. To avoid this, it’s essential to foster an environment where all ideas are welcomed without immediate criticism.

Solution: Embrace the “No Judgment” rule we mentioned earlier. Encourage a judgment-free zone where all ideas are welcome to generate as many ideas, no matter how unusual or impractical they might seem initially. 

2. Groupthink

Ah, groupthink – the silent brainstorming killer. It’s when the desire for harmony within the group overrides critical thinking. Everyone nods along to ideas, not because they believe in them, but to avoid conflict.

Solution: Foster an atmosphere where dissenting opinions are not only tolerated but encouraged. Encourage team members to play devil’s advocate and don’t let conformity hold your brainstorming sessions hostage.

3. Ignoring introverted participants

In the whirlwind of brainstorming, extroverted voices can dominate the conversation, leaving introverts feeling like they’re stranded on the sidelines. Their valuable ideas may get lost in the noise.

Solution: Implement techniques like brainwriting or round-robin brainstorming, which give everyone an equal chance to contribute without the pressure of immediate verbal expression. 

4. Prioritizing quantity over quality

Yes, quantity matters in brainstorming, but swinging the pendulum too far toward generating sheer volume can leave you drowning in a sea of mediocre ideas.

Solution: Balance is key. Encourage the generation of many ideas, but once you’ve amassed a list, focus on quality. Sort through them, identify the most promising ones and build upon them collectively.

5. Neglecting follow-up and implementation

Brainstorming is exhilarating, but it’s just the first lap in the race. Failing to follow up on the ideas generated and implementing the best ones is like baking a cake and never eating it.

Solution: Assign responsibility for each idea’s follow-up and implementation. Establish clear timelines and action plans. Make sure the fruits of your brainstorming labor don’t gather dust on the shelf.

By sidestepping these brainstorming bloopers, you’ll be on your way to brilliant solutions and groundbreaking ideas, all while avoiding the pitfalls of the brainstorming jungle. 

Ready to kickstart your brainstorming session? These brainstorm presentation templates might come in handy to help spark creativity, ideation and foster collaborative problem-solving within a team. 

How does brainstorming help with the writing process

Brainstorming helps the writing process by generating a pool of diverse ideas, facilitating idea organization and overcoming writer’s block. It allows writers to explore different angles and perspectives for their content.

Are there any online tools or software for collaborative brainstorming?

Yes, there are several online tools and software for collaborative brainstorming, such as Miro, Stormboard and Google Jamboard. These platforms enable teams to brainstorm ideas in real-time, regardless of physical location.

What are some brainstorming activities for team building and creativity?

Brainstorming activities for team building and creativity include “Two Truths and a Lie,” “Role Reversal” and “The Six Thinking Hats.” These creative exercises promote trust, collaboration and out-of-the-box thinking among team members to generate creative ideas.

How do I encourage creative thinking during a brainstorming session?

To encourage creative thinking during a brainstorming session, create a non-judgmental environment, encourage wild ideas, use creative prompts and mix up the group dynamics. To facilitate productive brainstorming sessions, reward creativity and emphasize the importance of novelty and innovation.

What role does creativity play in effective brainstorming?

Creativity plays a central role in effective brainstorming as it drives the generation of innovative ideas and solutions. Without creativity, brainstorming sessions can become routine and fail to produce breakthrough concepts.

What are the benefits of using brainstorming examples in a business or creative context?

Using brainstorming examples in a business or creative context can provide tangible illustrations of successful brainstorming outcomes. They can inspire participants, provide a framework for idea generation and demonstrate the practical application of brainstorming techniques. Additionally, they can serve as a reference point for future brainstorming sessions.

5 steps to create a brainstorming mind map with Venngage 

In conclusion, mastering the art of brainstorming is like unlocking a treasure chest of solutions to your most challenging problems. By exploring a variety of brainstorming techniques and with the help of the above examples of brainstorming, you’ve gained valuable tools to tackle issues with confidence and creativity.

Now, to bring it all together, consider harnessing the power of visual thinking through a brainstorming mind map. Venngage offers a seamless solution that can transform your brainstorming ideas into organized, inspiring journeys using mind maps . To create a brainstorming mind map with Venngage:

  • Sign in or create a free Venngage account.
  • Pick a brainstorm mind map template to get started. 
  • Add your central idea in the central node.
  • Create branches and subtopics by clicking, dragging and labeling.
  • Customize your mind map with colors, fonts, icons and connectors to make it visually appealing.

Remember, the beauty of brainstorming lies in its boundless potential, always ready to surprise you with fresh perspectives and creative solutions.

So, whether you’re tackling complex business dilemmas or personal puzzles, put your thinking hat on for a productive brainstorming session and let all the ideas roam free. 

Discover popular designs

contoh kasus creative problem solving

Infographic maker

contoh kasus creative problem solving

Brochure maker

contoh kasus creative problem solving

White paper online

contoh kasus creative problem solving

Newsletter creator

contoh kasus creative problem solving

Flyer maker

contoh kasus creative problem solving

Timeline maker

contoh kasus creative problem solving

Letterhead maker

contoh kasus creative problem solving

Mind map maker

contoh kasus creative problem solving

Ebook maker

contoh kasus creative problem solving

CREATIVE PROBLEM SOLVING

CREATIVE PROBLEM SOLVING – Dalam perjalanan setiap orang di kehidupan sehari-hari, baik di dalam pekerjaan, di rumah, di perjalanan, di tempat Pendidikan, pasti sering sekali menghadapi yang namanya masalah ( Problem ). Masalah ini sangat bisa dipastikan untuk terjadi setiap saat. Kita dapat saja menghindarinya, namun apa yang kita lakukan bila masalah tersebut terjadi dan datang seketika?. Pastinya kita harus menyelesaikan masalah tersebut secara tuntas agar tidak terjadi kembali.

Namun sering kali malah kita menemukan masalah yang terjadi berulang setelah kita lakukan Tindakan perbaikan sebelumnya. Dengan kata lain Tindakan yang kita lakukan sebelumnya ternyata belum cukup efektif untuk mencegah masalah tersebut tidak terjadi Kembali. Hal ini bisa terjadi diakibatkan oleh 2 hal, antara lain:

  • Saat perbaikan dilakukan, tidak melalui analisis sampai dengan ke akar penyebab masalah ( Root Cause Analysis )
  • Menggunakan cara penyelesaian yang sama dengan masalah yang pernah terjadi sebelumnya.

Albert Einstein pernah mengatakan “ Kejadian berulang masalah yang sama tidak dapat dilakukan penyelesaian dengan cara yang sama ”. Hal ini cukup jelas sekali, aktivitas yang sama hanya akan menghasilkan output yang sama. Suatu masalah yang berulang bila ditangani dengan cara yang sama seperti saat masalah tersebut terjadi sebelumnya, maka hasilnya pun akan sama, masalah tersebut akan berulang lagi, selama belum ada cara baru untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk itu diperlukan analisis akar masalah yang kuat dan mendalam serta solusi kreatif pada setiap masalah.

Contoh kasus, bila kita menemukan suatu masalah seperti genteng rumah kita pecah dan sering menyebabkan air hujan masuk ke dalam rumah karena genteng yang bocor tadi, yang kita lakukan hanya langsung mengganti genteng yang pecah tersebut. Mungkin untuk sementara masalah tersebut tertanggulangi, saat hujan tidak ada lagi airnya yang masuk ke dalam rumah. Namun setelah beberapa pekan, saat hujan kita menemukan masalah yang sama, yaitu ada lagi genteng yang pecah dan menyebabkan air hujan masuk ke dalam rumah melalui genteng yang pecah tadi, dan kalau kita masih hanya menanggulanginya dengan cara yang sama, yaitu HANYA dengan mengganti genteng yang pecah tadi, PERCAYALAH, masalah kita yang rumahnya kemasukan air hujan akan berulang Kembali, karena dalam beberapa pekan ke depan pasti akan ada genteng yang pecah lagi. Karena kita tidak pernah menganalisis akar masalahnya, apa yang menyebabkan genteng pecah.? Ternyata di samping rumah kita ada lapangan bola yang sering digunakan bermain bola, dan bolanya sering kali melayang sampai ke arah genteng rumah kita dan memecahkan  satu atau beberapa genteng rumah kita.

Dari sini satu faktor telah terpenuhi, kita sudah menemukan akar penyebab masalah, yaitu bola yang memecahkan genteng rumah kita. Lalu solusinya apa..? Harus ada solusi kreatif untuk memastikan masalah tidak terjadi kembali. Pikirkan ide-ide kreatif untuk menghindari masalah bola yang akan memecahkan genteng rumah kita.

Sebuah creative problem solving dibutuhkan untuk memberikan opsi-opsi perbaikan kreatif terhadap masalah yang di alami. Untuk masalah yang diceritakan di atas, beberapa opsi solusi kreatif dapat saja berupa:

  • Memasang jaring pembatas antara lapangan bola dengan rumah kita, agar bola yang mengarah ke rumah kita akan terjaring.
  • Mengganti genteng rumah kita dari denting tanah menjadi genteng yang tahan pecah (fibre, sejenis seng, atau jenis lainnya yang tahan pecah).
  • Bahkan yang anti mainstream , dan kalau anda anak Sultan bisa ubah lapangan bola tersebut yang tadinya terbuka menjadi dibangun lapangan bola indoor . Tapi bagaimanapun juga ide ini merupakan ide kreatif.
  • Atau ada lagi ide yang dapat anda berikan.

Untuk menumbuhkan kreatifitas membutuhkan wawasan yang luas, ilmu dan bahkan dukungan teknologi. Sering kali kreatifitas kita terhambat karena kurangnya ilmu, wawasan, dan dukungan teknologi yang menjadi penggerak kreatifitas itu sendiri.

Baca juga: Failure Mode and Effect Analysis VS Root Cause Analysis, kalo kamu team yang mana?

Mari kita asah terus kreatifitas kita dengan cara terus belajar, membaca dan latihan berinovasi dan melakukan improvement baik sebagai Tindakan perbaikan dalam suatu masalah ataupun untuk peningkatan kinerja.

Salam Improvement …!!

Membuat Rumah Lebih Nyaman dengan 5S: Tips dan Trik Sederhana

Membuat Rumah Lebih Nyaman dengan 5S: Tips dan Trik Sederhana

Mengenal 5S: Prinsip Sederhana untuk Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Mengenal 5S: Prinsip Sederhana untuk Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Penerapan 5S di Tempat Kerja: Meningkatkan Kinerja dan Profitabilitas

Penerapan 5S di Tempat Kerja: Meningkatkan Kinerja dan Profitabilitas

Find us on facebook.

contoh kasus creative problem solving

IPQI Favourite Training

Training Kalibrasi MST

Training IRCA

Training Business Process

Training Awareness ISO 9001 : 2015

Training FMEA

contoh kasus creative problem solving

loading

How it works

For Business

Join Mind Tools

Article • 10 min read

Creative Problem Solving

Finding Innovative Solutions to Challenges

By the Mind Tools Content Team

contoh kasus creative problem solving

Imagine that you're vacuuming your house in a hurry because you've got friends coming over. Frustratingly, you're working hard but you're not getting very far. You kneel down, open up the vacuum cleaner, and pull out the bag. In a cloud of dust, you realize that it's full... again. Coughing, you empty it and wonder why vacuum cleaners with bags still exist!

James Dyson, inventor and founder of Dyson® vacuum cleaners, had exactly the same problem, and he used creative problem solving to find the answer. While many companies focused on developing a better vacuum cleaner filter, he realized that he had to think differently and find a more creative solution. So, he devised a revolutionary way to separate the dirt from the air, and invented the world's first bagless vacuum cleaner. [1]

Creative problem solving (CPS) is a way of solving problems or identifying opportunities when conventional thinking has failed. It encourages you to find fresh perspectives and come up with innovative solutions, so that you can formulate a plan to overcome obstacles and reach your goals.

In this article, we'll explore what CPS is, and we'll look at its key principles. We'll also provide a model that you can use to generate creative solutions.

About Creative Problem Solving

Alex Osborn, founder of the Creative Education Foundation, first developed creative problem solving in the 1940s, along with the term "brainstorming." And, together with Sid Parnes, he developed the Osborn-Parnes Creative Problem Solving Process. Despite its age, this model remains a valuable approach to problem solving. [2]

The early Osborn-Parnes model inspired a number of other tools. One of these is the 2011 CPS Learner's Model, also from the Creative Education Foundation, developed by Dr Gerard J. Puccio, Marie Mance, and co-workers. In this article, we'll use this modern four-step model to explore how you can use CPS to generate innovative, effective solutions.

Why Use Creative Problem Solving?

Dealing with obstacles and challenges is a regular part of working life, and overcoming them isn't always easy. To improve your products, services, communications, and interpersonal skills, and for you and your organization to excel, you need to encourage creative thinking and find innovative solutions that work.

CPS asks you to separate your "divergent" and "convergent" thinking as a way to do this. Divergent thinking is the process of generating lots of potential solutions and possibilities, otherwise known as brainstorming. And convergent thinking involves evaluating those options and choosing the most promising one. Often, we use a combination of the two to develop new ideas or solutions. However, using them simultaneously can result in unbalanced or biased decisions, and can stifle idea generation.

For more on divergent and convergent thinking, and for a useful diagram, see the book "Facilitator's Guide to Participatory Decision-Making." [3]

Core Principles of Creative Problem Solving

CPS has four core principles. Let's explore each one in more detail:

  • Divergent and convergent thinking must be balanced. The key to creativity is learning how to identify and balance divergent and convergent thinking (done separately), and knowing when to practice each one.
  • Ask problems as questions. When you rephrase problems and challenges as open-ended questions with multiple possibilities, it's easier to come up with solutions. Asking these types of questions generates lots of rich information, while asking closed questions tends to elicit short answers, such as confirmations or disagreements. Problem statements tend to generate limited responses, or none at all.
  • Defer or suspend judgment. As Alex Osborn learned from his work on brainstorming, judging solutions early on tends to shut down idea generation. Instead, there's an appropriate and necessary time to judge ideas during the convergence stage.
  • Focus on "Yes, and," rather than "No, but." Language matters when you're generating information and ideas. "Yes, and" encourages people to expand their thoughts, which is necessary during certain stages of CPS. Using the word "but" – preceded by "yes" or "no" – ends conversation, and often negates what's come before it.

How to Use the Tool

Let's explore how you can use each of the four steps of the CPS Learner's Model (shown in figure 1, below) to generate innovative ideas and solutions.

Figure 1 – CPS Learner's Model

contoh kasus creative problem solving

Explore the Vision

Identify your goal, desire or challenge. This is a crucial first step because it's easy to assume, incorrectly, that you know what the problem is. However, you may have missed something or have failed to understand the issue fully, and defining your objective can provide clarity. Read our article, 5 Whys , for more on getting to the root of a problem quickly.

Gather Data

Once you've identified and understood the problem, you can collect information about it and develop a clear understanding of it. Make a note of details such as who and what is involved, all the relevant facts, and everyone's feelings and opinions.

Formulate Questions

When you've increased your awareness of the challenge or problem you've identified, ask questions that will generate solutions. Think about the obstacles you might face and the opportunities they could present.

Explore Ideas

Generate ideas that answer the challenge questions you identified in step 1. It can be tempting to consider solutions that you've tried before, as our minds tend to return to habitual thinking patterns that stop us from producing new ideas. However, this is a chance to use your creativity .

Brainstorming and Mind Maps are great ways to explore ideas during this divergent stage of CPS. And our articles, Encouraging Team Creativity , Problem Solving , Rolestorming , Hurson's Productive Thinking Model , and The Four-Step Innovation Process , can also help boost your creativity.

See our Brainstorming resources within our Creativity section for more on this.

Formulate Solutions

This is the convergent stage of CPS, where you begin to focus on evaluating all of your possible options and come up with solutions. Analyze whether potential solutions meet your needs and criteria, and decide whether you can implement them successfully. Next, consider how you can strengthen them and determine which ones are the best "fit." Our articles, Critical Thinking and ORAPAPA , are useful here.

4. Implement

Formulate a plan.

Once you've chosen the best solution, it's time to develop a plan of action. Start by identifying resources and actions that will allow you to implement your chosen solution. Next, communicate your plan and make sure that everyone involved understands and accepts it.

There have been many adaptations of CPS since its inception, because nobody owns the idea.

For example, Scott Isaksen and Donald Treffinger formed The Creative Problem Solving Group Inc . and the Center for Creative Learning , and their model has evolved over many versions. Blair Miller, Jonathan Vehar and Roger L. Firestien also created their own version, and Dr Gerard J. Puccio, Mary C. Murdock, and Marie Mance developed CPS: The Thinking Skills Model. [4] Tim Hurson created The Productive Thinking Model , and Paul Reali developed CPS: Competencies Model. [5]

Sid Parnes continued to adapt the CPS model by adding concepts such as imagery and visualization , and he founded the Creative Studies Project to teach CPS. For more information on the evolution and development of the CPS process, see Creative Problem Solving Version 6.1 by Donald J. Treffinger, Scott G. Isaksen, and K. Brian Dorval. [6]

Creative Problem Solving (CPS) Infographic

See our infographic on Creative Problem Solving .

contoh kasus creative problem solving

Creative problem solving (CPS) is a way of using your creativity to develop new ideas and solutions to problems. The process is based on separating divergent and convergent thinking styles, so that you can focus your mind on creating at the first stage, and then evaluating at the second stage.

There have been many adaptations of the original Osborn-Parnes model, but they all involve a clear structure of identifying the problem, generating new ideas, evaluating the options, and then formulating a plan for successful implementation.

[1] Entrepreneur (2012). James Dyson on Using Failure to Drive Success [online]. Available here . [Accessed May 27, 2022.]

[2] Creative Education Foundation (2015). The CPS Process [online]. Available here . [Accessed May 26, 2022.]

[3] Kaner, S. et al. (2014). 'Facilitator′s Guide to Participatory Decision–Making,' San Francisco: Jossey-Bass.

[4] Puccio, G., Mance, M., and Murdock, M. (2011). 'Creative Leadership: Skils That Drive Change' (2nd Ed.), Thousand Oaks, CA: Sage.

[5] OmniSkills (2013). Creative Problem Solving [online]. Available here . [Accessed May 26, 2022].

[6] Treffinger, G., Isaksen, S., and Dorval, B. (2010). Creative Problem Solving (CPS Version 6.1). Center for Creative Learning, Inc. & Creative Problem Solving Group, Inc. Available here .

You've accessed 1 of your 2 free resources.

Get unlimited access

Discover more content

Simplex thinking.

8 Steps for Solving Complex Problems

Book Insights

Theory U: Leading From the Future as It Emerges

C. Otto Scharmer

Add comment

Comments (0)

Be the first to comment!

contoh kasus creative problem solving

Get 30% off your first year of Mind Tools

Great teams begin with empowered leaders. Our tools and resources offer the support to let you flourish into leadership. Join today!

Sign-up to our newsletter

Subscribing to the Mind Tools newsletter will keep you up-to-date with our latest updates and newest resources.

Subscribe now

Business Skills

Personal Development

Leadership and Management

Member Extras

Most Popular

Latest Updates

Article aelqacs

The Objective Leader

Article a6kw61z

6 Ways to Energize Your Workplace

Mind Tools Store

About Mind Tools Content

Discover something new today

Generate ideas with scamper.

Brainstorming Improvements to Your Goods and Services

How Emotionally Intelligent Are You?

Boosting Your People Skills

Self-Assessment

What's Your Leadership Style?

Learn About the Strengths and Weaknesses of the Way You Like to Lead

Recommended for you

Ge-mckinsey matrix.

Determining Investment Priorities

Business Operations and Process Management

Strategy Tools

Customer Service

Business Ethics and Values

Handling Information and Data

Project Management

Knowledge Management

Self-Development and Goal Setting

Time Management

Presentation Skills

Learning Skills

Career Skills

Communication Skills

Negotiation, Persuasion and Influence

Working With Others

Difficult Conversations

Creativity Tools

Self-Management

Work-Life Balance

Stress Management and Wellbeing

Coaching and Mentoring

Change Management

Team Management

Managing Conflict

Delegation and Empowerment

Performance Management

Leadership Skills

Developing Your Team

Talent Management

Problem Solving

Decision Making

Member Podcast

Zenius Fellow

contoh kasus creative problem solving

  • Zenius untuk Guru

Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving) – Zenius untuk Guru

  • Posted by by Zenius untuk Guru
  • Mei 15, 2022

Bapak dan Ibu Guru, pasti pernah dong bermain teka-teki? Atau, justru sering memecahkannya untuk mengisi waktu luang?

Nggak hanya untuk hiburan Bapak dan Ibu Guru, teka-teki juga bisa digunakan di kelas, lho. Contohnya, sebelum memulai pelajaran IPA, kita bisa memberikan pertanyaan atau teka-teki yang merangsang pemikiran siswa. 

Nah, coba perhatikan teka-teki di bawah ini.  

Gigiku panjang, tapi juga pendek. Gigiku berakhir dengan cepat. Siapakah aku?

Dari teka-teki di atas, mintalah siswa untuk mencari jawabannya sendiri. Biarkan mereka berpikir kreatif dan berimajinasi akan kemungkinan jawabannya.

Kalau menurut Bapak dan Ibu Guru sendiri, kira-kira apa jawabannya? 

Iya, betul banget. Jawabannya adalah petir!

Setelah siswa berhasil menjawab, Bapak dan Ibu Guru bisa mengaitkan jawabannya dengan materi. Misalnya, materi tentang proses terjadinya petir atau fenomena listrik statis.

Wah, teka-teki menyenangkan juga, ya. Tapi, tahu nggak Bapak dan Ibu Guru? Teka-teki bisa bantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah atau problem solving , lho.

Teka-teki membantu kita untuk berpikir logis, menguji prediksi, memecahkan masalah, dan menggunakan penalaran Matematika. Bahkan, dengan bermain teka-teki, kemampuan kerjasama atau kolaborasi juga meningkat.

Sebab itu, teka-teki bisa jadi salah satu media dalam model pembelajaran pemecahan masalah. Meskipun awalnya membingungkan, teka-teki memaksa siswa untuk berpikir tentang cara menyederhanakan informasi. Inilah keterampilan yang bermanfaat untuk pemecahan masalah.

Selain teka-teki, apa saja kegiatan yang bisa dilakukan dalam pembelajaran pendekatan pemecahan masalah? Yuk, kita bahas bersama, Bapak dan Ibu Guru.

Apa yang Dimaksud Pemecahan Masalah?

Pastinya, kita sudah nggak asing lagi dengan yang namanya masalah. Karena, setiap individu dihadapkan dengan suatu permasalahan yang menuntut penyelesaian.

Contohnya, setelah lulus S1, saya ingin melanjutkan pendidikan S2. Tapi, biaya yang dibutuhkan nggak sedikit. Nah, penyelesaiannya adalah dengan saya tetap harus bekerja sambil berkuliah atau mencari beasiswa.

Dalam buku Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik (2015) dijelaskan bahwa pemecahan masalah adalah proses pemikiran dan pencarian jalan keluar. Macam-macam metode pemecahan masalah di antaranya lewat pengalaman masa lalu, berdasarkan firasat, trial and error , pemikiran ilmiah, dan secara rasional.

Dalam prosesnya, ada empat tahap yang dilalui seseorang untuk menyelesaikan masalah. Prosedur pemecahan masalah selengkapnya bisa dilihat di gambar berikut ini.

empat fase pemecahan masalah

Lefudin dalam bukunya Belajar & Pembelajaran (2017) juga menyebutkan bahwa pemecahan masalah mempunyai strategi tersendiri. Beberapa di antaranya adalah melalui gambar atau diagram, menemukan pola, membuat tabel, memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik, atau menebak dan memeriksa.

Lalu, bagaimana kaitannya pemecahan masalah ini dalam pembelajaran?

Baca Juga: Problem Based Learning, Belajar dari Masalah

Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran

Nggak cuma ditemui dalam kehidupan sehari-hari, suatu persoalan dalam pembelajaran juga termasuk masalah yang harus diselesaikan. Jika sering dihadapkan pada suatu masalah di kelas, siswa akan terbiasa untuk mencari jalan keluarnya.

Menurut buku Metodologi Pengajaran (2016), pembelajaran pendekatan pemecahan masalah menggunakan kegiatan yang melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah agar dipecahkan sendiri atau bersama-sama. Di pendekatan ini, orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang didasarkan pemecahan masalah.

tujuan pembelajaran problem solving

Jadi, model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar dari proses penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki untuk memecahkan masalah.

Baca Juga : Ragam Strategi Pembelajaran

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Pemecahan Masalah

Untuk menerapkan pembelajaran pendekatan problem solving , ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Di antaranya:

  • Merumuskan masalah , untuk mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas. 
  • Menelaah masalah , dengan menggunakan pengetahuan untuk merinci dan menganalisis masalah dari berbagai sudut.
  • Merumuskan hipotesis , sehingga siswa bisa berimajinasi dan memahami ruang lingkup, sebab akibat, serta alternatif penyelesaian.
  • Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis.
  • Pembuktian hipotesis, dengan mengkaji dan membahas data.
  • Menentukan penyelesaian masalah , melalui kegiatan penarikan kesimpulan dan memperhitungkan akibat yang terjadi.

Setelah memperhatikan langkah-langkahnya, kita juga harus memilih bahan pelajaran yang mempunyai permasalahan. Nggak terbatas dari buku sekolah saja, materi juga bisa didapatkan dari lingkungan sekolah atau peristiwa di masyarakat. 

Contohnya, masalah banjir yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Selain menemukan solusi alternatif dari masalah ini, kita juga bisa mengajarkan siklus air, proses terjadinya hujan, pentingnya mendaur ulang sampah, dan menjaga lingkungan.

Menurut Gulo dalam Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik (2015), ada beberapa kriteria dalam memilih materi pelajaran, yaitu:

  • Materi bersifat isu konflik atau kontroversial.
  • Materi bersifat umum sehingga tidak asing dan mudah dipahami siswa.
  • Materi pelajaran mendukung pengajaran dan sesuai dengan kurikulum sekolah.
  • Materi mencakup kepentingan banyak orang dalam masyarakat.
  • Materi pelajaran bisa mengembangkan kelas dan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
  • Materi menjamin kesinambungan pengalaman siswa.

Nah, selain materi pelajarannya, satu hal lagi yang nggak kalah penting. Bapak dan Ibu Guru perlu menggabungkan pendekatan pemecahan masalah dengan berbagai media pembelajaran.

Kalau ingin menggunakan media pembelajaran yang kreatif, Bapak dan Ibu Guru bisa baca informasinya di artikel 6 Tips Membuat Pembelajaran Kreatif .

Sekarang, mari kita lanjut membahas bagaimana menerapkan pemecahan masalah di kelas.

Baca Juga: Model Pembelajaran Discovery Learning

Contoh Pembelajaran Problem Solving

Dalam memecahkan masalah, siswa perlu menganalisis materi, memahaminya, dan menarik kesimpulan. Karena itu, pendekatan pemecahan masalah mengharuskan siswa berperan aktif dan bisa berpikir kritis.

Nah, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Salah satu contoh pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA adalah menggunakan media teka-teki.

morfologi jenis-jenis daun dalam bentuk teka-teki untuk pembelajaran

Menurut Jurnal Riset Pendidikan Dasar, Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar (2018), diketahui kalau teka-teki silang bisa meningkatkan aktivitas pembelajaran sebesar 82,3%. Penelitian ini juga menemukan kalau hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan model pemecahan masalah yang nggak menggunakan media teka-teki.

Tapi, nggak hanya pelajaran IPA saja, teka-teki juga bisa diterapkan untuk ilmu lain. Contohnya, model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

Wah, ternyata teka-teki bermanfaat banget dalam pembelajaran. Selain teka-teki dan kegiatan di kelas, Bapak dan Ibu Guru juga bisa mendorong kemampuan pemecahan masalah siswa melalui buku atau film.

Kaitannya sama buku dan film, saya punya rekomendasi nih, Bapak dan Ibu Guru. Salah satu buku yang bisa mengembangkan kemampuan pemecahan masalah kita adalah Detective Conan (1994–sekarang). 

Disajikan dalam bentuk komik, Detective Conan mengajak kita untuk berpikir dan memecahkan kasus yang diceritakan. Penyampaiannya juga cukup ringan, tapi bisa meningkatkan rasa penasaran. 

Jadi, kita bisa sama-sama berlatih memecahkan masalah lewat komik Detective Conan . Kalau Bapak dan Ibu Guru atau siswa nggak begitu tertarik dengan komik, ada juga video animasi dan filmnya.

Selain tentang pemecahan masalah, ada juga rekomendasi buku terkait pendidikan lainnya yang bisa Bapak dan Ibu Guru baca. Klik tautan di bawah ini, ya!

Baca Juga : Rekomendasi Buku Bertema Pendidikan untuk Guru

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Pendekatan Masalah

Setiap hal ada kelebihan dan kekurangannya, termasuk pendekatan pembelajaran yang satu ini. 

Dalam menerapkan pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, kelebihannya antara lain:

  • Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  • Mengembangkan pemikiran dan tindakan kreatif.
  • Siswa terbiasa untuk memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
  • Memudahkan siswa dalam mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  • Siswa bisa menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  • Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  • Membuat pengetahuan yang didapatkan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan nyata.

Sementara itu, kekurangan dari model pembelajaran problem solving di antaranya:

  • Sulitnya menerapkan metode ini untuk beberapa pokok bahasan.
  • Membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan metode pembelajaran yang lainnya.

Nah, dari kelebihan dan kekurangannya di atas, apakah Bapak dan Ibu Guru sudah menentukan? Kira-kira, ingin menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau nggak di kelas?

Demikian penjelasan tentang pembelajaran pendekatan pemecahan masalah. Semoga artikel ini bisa membantu Bapak dan Ibu Guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kelas.

Selain memilih pendekatan pembelajarannya, Bapak dan Ibu Guru juga bisa memanfaatkan LMS (Learning Management System) Zenius untuk Guru. Ada ratusan video materi dan latihan soal yang bisa dibagikan ke siswa lewat kelas virtual. Penasaran? Langsung saja klik gambar di bawah ini!

lms zenru

Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap) – Serupa (2022)

Belajar & Pembelajaran, Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran – Lefudin (2017)

Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar – Erwin Putera Permana (2018)

Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik – M. Thobroni (2015)

Metodologi Pengajaran – Jumanta Hamdayama (2016)

Leave a Comment

Tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

  • Business Essentials
  • Leadership & Management
  • Credential of Leadership, Impact, and Management in Business (CLIMB)
  • Entrepreneurship & Innovation
  • Digital Transformation
  • Finance & Accounting
  • Business in Society
  • For Organizations
  • Support Portal
  • Media Coverage
  • Founding Donors
  • Leadership Team

contoh kasus creative problem solving

  • Harvard Business School →
  • HBS Online →
  • Business Insights →

Business Insights

Harvard Business School Online's Business Insights Blog provides the career insights you need to achieve your goals and gain confidence in your business skills.

  • Career Development
  • Communication
  • Decision-Making
  • Earning Your MBA
  • Negotiation
  • News & Events
  • Productivity
  • Staff Spotlight
  • Student Profiles
  • Work-Life Balance
  • AI Essentials for Business
  • Alternative Investments
  • Business Analytics
  • Business Strategy
  • Business and Climate Change
  • Design Thinking and Innovation
  • Digital Marketing Strategy
  • Disruptive Strategy
  • Economics for Managers
  • Entrepreneurship Essentials
  • Financial Accounting
  • Global Business
  • Launching Tech Ventures
  • Leadership Principles
  • Leadership, Ethics, and Corporate Accountability
  • Leading Change and Organizational Renewal
  • Leading with Finance
  • Management Essentials
  • Negotiation Mastery
  • Organizational Leadership
  • Power and Influence for Positive Impact
  • Strategy Execution
  • Sustainable Business Strategy
  • Sustainable Investing
  • Winning with Digital Platforms

What Is Creative Problem-Solving & Why Is It Important?

Business team using creative problem-solving

  • 01 Feb 2022

One of the biggest hindrances to innovation is complacency—it can be more comfortable to do what you know than venture into the unknown. Business leaders can overcome this barrier by mobilizing creative team members and providing space to innovate.

There are several tools you can use to encourage creativity in the workplace. Creative problem-solving is one of them, which facilitates the development of innovative solutions to difficult problems.

Here’s an overview of creative problem-solving and why it’s important in business.

Access your free e-book today.

What Is Creative Problem-Solving?

Research is necessary when solving a problem. But there are situations where a problem’s specific cause is difficult to pinpoint. This can occur when there’s not enough time to narrow down the problem’s source or there are differing opinions about its root cause.

In such cases, you can use creative problem-solving , which allows you to explore potential solutions regardless of whether a problem has been defined.

Creative problem-solving is less structured than other innovation processes and encourages exploring open-ended solutions. It also focuses on developing new perspectives and fostering creativity in the workplace . Its benefits include:

  • Finding creative solutions to complex problems : User research can insufficiently illustrate a situation’s complexity. While other innovation processes rely on this information, creative problem-solving can yield solutions without it.
  • Adapting to change : Business is constantly changing, and business leaders need to adapt. Creative problem-solving helps overcome unforeseen challenges and find solutions to unconventional problems.
  • Fueling innovation and growth : In addition to solutions, creative problem-solving can spark innovative ideas that drive company growth. These ideas can lead to new product lines, services, or a modified operations structure that improves efficiency.

Design Thinking and Innovation | Uncover creative solutions to your business problems | Learn More

Creative problem-solving is traditionally based on the following key principles :

1. Balance Divergent and Convergent Thinking

Creative problem-solving uses two primary tools to find solutions: divergence and convergence. Divergence generates ideas in response to a problem, while convergence narrows them down to a shortlist. It balances these two practices and turns ideas into concrete solutions.

2. Reframe Problems as Questions

By framing problems as questions, you shift from focusing on obstacles to solutions. This provides the freedom to brainstorm potential ideas.

3. Defer Judgment of Ideas

When brainstorming, it can be natural to reject or accept ideas right away. Yet, immediate judgments interfere with the idea generation process. Even ideas that seem implausible can turn into outstanding innovations upon further exploration and development.

4. Focus on "Yes, And" Instead of "No, But"

Using negative words like "no" discourages creative thinking. Instead, use positive language to build and maintain an environment that fosters the development of creative and innovative ideas.

Creative Problem-Solving and Design Thinking

Whereas creative problem-solving facilitates developing innovative ideas through a less structured workflow, design thinking takes a far more organized approach.

Design thinking is a human-centered, solutions-based process that fosters the ideation and development of solutions. In the online course Design Thinking and Innovation , Harvard Business School Dean Srikant Datar leverages a four-phase framework to explain design thinking.

The four stages are:

The four stages of design thinking: clarify, ideate, develop, and implement

  • Clarify: The clarification stage allows you to empathize with the user and identify problems. Observations and insights are informed by thorough research. Findings are then reframed as problem statements or questions.
  • Ideate: Ideation is the process of coming up with innovative ideas. The divergence of ideas involved with creative problem-solving is a major focus.
  • Develop: In the development stage, ideas evolve into experiments and tests. Ideas converge and are explored through prototyping and open critique.
  • Implement: Implementation involves continuing to test and experiment to refine the solution and encourage its adoption.

Creative problem-solving primarily operates in the ideate phase of design thinking but can be applied to others. This is because design thinking is an iterative process that moves between the stages as ideas are generated and pursued. This is normal and encouraged, as innovation requires exploring multiple ideas.

Creative Problem-Solving Tools

While there are many useful tools in the creative problem-solving process, here are three you should know:

Creating a Problem Story

One way to innovate is by creating a story about a problem to understand how it affects users and what solutions best fit their needs. Here are the steps you need to take to use this tool properly.

1. Identify a UDP

Create a problem story to identify the undesired phenomena (UDP). For example, consider a company that produces printers that overheat. In this case, the UDP is "our printers overheat."

2. Move Forward in Time

To move forward in time, ask: “Why is this a problem?” For example, minor damage could be one result of the machines overheating. In more extreme cases, printers may catch fire. Don't be afraid to create multiple problem stories if you think of more than one UDP.

3. Move Backward in Time

To move backward in time, ask: “What caused this UDP?” If you can't identify the root problem, think about what typically causes the UDP to occur. For the overheating printers, overuse could be a cause.

Following the three-step framework above helps illustrate a clear problem story:

  • The printer is overused.
  • The printer overheats.
  • The printer breaks down.

You can extend the problem story in either direction if you think of additional cause-and-effect relationships.

4. Break the Chains

By this point, you’ll have multiple UDP storylines. Take two that are similar and focus on breaking the chains connecting them. This can be accomplished through inversion or neutralization.

  • Inversion: Inversion changes the relationship between two UDPs so the cause is the same but the effect is the opposite. For example, if the UDP is "the more X happens, the more likely Y is to happen," inversion changes the equation to "the more X happens, the less likely Y is to happen." Using the printer example, inversion would consider: "What if the more a printer is used, the less likely it’s going to overheat?" Innovation requires an open mind. Just because a solution initially seems unlikely doesn't mean it can't be pursued further or spark additional ideas.
  • Neutralization: Neutralization completely eliminates the cause-and-effect relationship between X and Y. This changes the above equation to "the more or less X happens has no effect on Y." In the case of the printers, neutralization would rephrase the relationship to "the more or less a printer is used has no effect on whether it overheats."

Even if creating a problem story doesn't provide a solution, it can offer useful context to users’ problems and additional ideas to be explored. Given that divergence is one of the fundamental practices of creative problem-solving, it’s a good idea to incorporate it into each tool you use.

Brainstorming

Brainstorming is a tool that can be highly effective when guided by the iterative qualities of the design thinking process. It involves openly discussing and debating ideas and topics in a group setting. This facilitates idea generation and exploration as different team members consider the same concept from multiple perspectives.

Hosting brainstorming sessions can result in problems, such as groupthink or social loafing. To combat this, leverage a three-step brainstorming method involving divergence and convergence :

  • Have each group member come up with as many ideas as possible and write them down to ensure the brainstorming session is productive.
  • Continue the divergence of ideas by collectively sharing and exploring each idea as a group. The goal is to create a setting where new ideas are inspired by open discussion.
  • Begin the convergence of ideas by narrowing them down to a few explorable options. There’s no "right number of ideas." Don't be afraid to consider exploring all of them, as long as you have the resources to do so.

Alternate Worlds

The alternate worlds tool is an empathetic approach to creative problem-solving. It encourages you to consider how someone in another world would approach your situation.

For example, if you’re concerned that the printers you produce overheat and catch fire, consider how a different industry would approach the problem. How would an automotive expert solve it? How would a firefighter?

Be creative as you consider and research alternate worlds. The purpose is not to nail down a solution right away but to continue the ideation process through diverging and exploring ideas.

Which HBS Online Entrepreneurship and Innovation Course is Right for You? | Download Your Free Flowchart

Continue Developing Your Skills

Whether you’re an entrepreneur, marketer, or business leader, learning the ropes of design thinking can be an effective way to build your skills and foster creativity and innovation in any setting.

If you're ready to develop your design thinking and creative problem-solving skills, explore Design Thinking and Innovation , one of our online entrepreneurship and innovation courses. If you aren't sure which course is the right fit, download our free course flowchart to determine which best aligns with your goals.

contoh kasus creative problem solving

About the Author

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to  upgrade your browser .

Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.

  • We're Hiring!
  • Help Center

paper cover thumbnail

CREATIVE PROBLEM SOLVING (PENYELESAIAN MASALAH SECARA KREATIF

Profile image of Asrul  Majid

Related Papers

adri nofrianto

contoh kasus creative problem solving

Widi Priatmadi

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2013 Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta 9 November 2013

Evi Roviati

Pendidikan diharapkan memberikan pengetahuan yang memungkinkan orang dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan dalam tugas-tugas profesional dan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu masalah tidak dapat diatasi tanpa dasar pengetahuan yang relevan, namun siswa dituntut juga untuk mengembangkan daya kreativitas mereka dalam menggunakan pengetahuannya dalam menyelesaikan masalah. Keterampilan berpikir kreatif siswa jarang menjadi pusat perhatian para guru terutama dalam pembelajaran biologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan metode problem solving terhadap peningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa, untuk mengkaji respon siswa melalui penerapan metode problem solving terhadap peningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa dan untuk mengkaji seberapa besar perbedaaan pembelajaran dengan penerapan metode problem solving terhadap peningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa pada materi ekosistem pada kelas X di MAN 2 Cirebon. Pendekatan dalam penelitian ini kuantitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan mengunakan test, angket, observasi, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN 2 Cirebon yang berjumlah 272 siswa, dan sampel yang diambil sebanyak 72 siswa atau sekitar 26% dari total populasi. Hasil penelitian menunjukkan persentase rata-rata berfikir kreatif siswa pada tiap indikatornya. pertanyaan untuk peninggian harapan dan antisipasi rata-rata hasil observasi sebesar 48,61% kategori rendah, gali informasi yang ada sebesar 50,69% kategori rendah, menguraikan secara hati-hati dan sistematik terhadap informasi yang tersaji sebesar 51,15% kategori rendah, siapkan secara fisik terhadap informasi yang dipresentasikan sebesar 51,15% kategori rendah, perdalam kesadaran tentang masalah, kesulitan dan kesenjangan informasi sebesar 49,30% kategori rendah, mendorong sifat-sifat atau kecenderungan pribadi kreatif sebesar 66,89% kategori tinggi dan pertinggi kepedulian dan hasrat ingin tahu sebesar 64,58% kategori sedang. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan keterampilan berfikir kreatif siswa di kelas yang menggunakan metode problem solving dibandingkan dengan kelas kelas kontrol.

Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika

Hendri Nurbeni

hendri nurbeni

Hendri Nurbeni, 2021. Model Pembelajaran Creative Problem Solving untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar Kelas X TKJ SMK Cendikia Rancakalong. PTK, Guru Produktif Teknik Komputer dan Jaringan, SMK Cendikia Rancakalong. Penggunaan model pembelajaran ceramah pada mata pelajaran perakitan komputer mengakibatkan siswa kurang aktif dan hasil belajar siswa rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut diadakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu rata-rata skor tingkat keaktifan siswa mencapai ≥75% dan persentase ketuntasan klasikal siswa di kelas mencapai ≥75%. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa, hal ini terbukti dari persentase ketuntasan siswa secara klasikal dari pra siklus yang hanya sebesar 22% meningkat menjadi 63% pada siklus I dan kembali meningkat pada siklus II mencapai 88%, sedangkan persentase hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus I mencapai 67% kemudian naik pada siklus II menjadi 83%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) mata pelajaran perakitan komputer kompetensi dasar memahami prosedur bongkar pasang komputer dan menyajikan hasil bongkar pasang komputer. Kata kunci : Keaktifan, Hasil Belajar, Creative Problem Solving, Perakitan Komputer

Mochammad Fatchurrochman

Moch. Fatchurrochman

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER KELAS X MULTIMEDIA 2, SMK NEGERI KLAKAH

eva mairiza

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh strategi pembelajaran terhadap pemahaman konsep matematika, (2) pengaruh kemampuan komunikasi matematis terhadap pemahaman konsep matematika, (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis terhadap pemahaman konsep matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian eskperimen semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta tahun 2015/2016. Sampel dari penelitian ini dua kelas yaitu kelas VIIIC dan VIIID. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) adanya pengaruh pembelajaran dengan strategi pembelajaran terhadap pemahaman konsep matematika dengan F obs = 5.043162554 >F α = 4.04, (2) adanya pengaruh kemampuan komunikasi matematis terhadap pemahaman konsep matematika dengan F obs = 4.961960009 > F α = 3.19, (3) tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan komunikasi matematis terhadap pemahaman konsep matematika dengan F obs = 0.062722434 < F α = 3.19. Kata Kunci: creative problem solving; kemampuan komunikasi matematis; pemahaman konsep 1. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan dalam setiap jenjang satuan pendidikan karena menjadi dasar bagi perkembangan ilmu yang lain. Selain itu menurut Permendiknas No 22 tahun 2006 [13] pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut, pembelajaran matematika tidak mungkin hanya dilaksanakan dengan latihan soal terus-menerus, hafalan atau pembelajaran biasa. Bagian pendahuluan berisi pengantar topik penelitian yang dibahas, latar belakang permasalahan, deskripsi permasalahan, rumusan tujuan penelitian serta rangkuman kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat harapan akan hasil dan manfaat penelitian. Kemampuan memahami konsep merupakan hal yang paling mendasar dalam pembelajaran matematika dan menjadi prasyarat untuk menguasai materi atau konsep selanjutnya. Sehingga untuk dapat mempelajari matematika yang bersifat abstrak diperlukan pemahaman konsep yang mendalam. Kemampuan memahami konsep tidak hanya sebatas mengingat dan menerapkan rumus tetapi juga mengaitkan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kilpatrick [7] pemahaman konseptual mengacu pada pemahaman yang terintegrasi dengan ide-ide matematika sehingga memungkinkan mereka untuk belajar ide-ide baru dengan menghubungkan ide-ide lama yang sudah mereka ketahui. Berdasarkan survei Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) [5] diketahui bahwa prestasi matematika siswa Indonesia berada pada urutan ke

Ariska Novita Pramesti

PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi)

Yesi Budiarti

Rendahnya kemampuan berpikir kreatif mahasiswa diduga karena proses pembelajaran cenderung lebih disibukkan dengan pemikiran bagaimana caranya agar seluruh materi dapat segera diberikan kepada mahasiswa. Cara ini cenderung tidak melibatkan mahasiswa dalam pembelajaran sehingga tidak dapat membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang kreatif dan mandiri. Fokus utama dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh Pembelajaran metode Creative Problem Solving terhadap kemampuan berfikir kreatif mahasiswa? Populasi 60 penelitian ini orang mahasiswa yang berasal dari kelas A dan B semester 6. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Data utama diperoleh melalui pengisian kuisioner. Sedangkan data tambahan diperoleh melalui penilaian produk, dokumentasi, observasi dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan Uji regresi untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran metode Creative Problem Solving terhadap kemampuan berfikir kreat...

Any Fatmawati

This study was conducted with the aim to know the influence of the use of Creative Problem solving learning model on problem solving skills and cognitive learning outcomes of grade X SMA Islam Al-Ma'arif Pandan Indah Lesson 2016/2017. Population in this research is all student of class X SMA Islam Al-Ma'arif Pandan Indah Lesson Year 2016/2017 with amount of population counted 36 person which existed in class XA and XB. Furthermore, sampling technique used is a saturated sampling technique that is sampling technique when all members of the population used as a sample. Where class XA as experiment class and XB as control class. The type of research used in this study is quasi experiment with observation and test data collection techniques. The results showed that problem solving skills in the first experimental classroom obtained an average percentage of 66% included in the good category, while in the second meeting obtained an average percentage of 79% included in the category very well. The cognitive learning outcomes of the students in the experimental class were 70.4 and the control class was 66.2. The result of hypothesis test with t test at 5% significant level shows that tcount> ttable (2,675> 2,042), meaning H0 is rejected. So it can be concluded that there is influence Creative Problem Solving learning model to problem solving skills and student cognitive learning outcomes. Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Creative Problem solving terhadap keterampilan pemecahan masalah dan hasil belajar kognitif siswa kelas X SMA Islam Al-Ma'arif Pandan Indah Tahun Pelajaran 2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Islam Al-Ma'arif Pandan Indah Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah populasi sebanyak 36 orang yang terdapat pada kelas X A dan X B. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh yaitu teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dimana kelas X A sebagai kelas eksperimen dan X B sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan teknik pengumpulan data observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan pemecahan masalah pada kelas eksperimen pertemuan pertama memperoleh persentase rata-rata sebesar 66% termasuk dalam kategori baik, sedangkan pada pertemuan kedua memperoleh persentase rata-rata sebesar 79% termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen sebesar 70,4 dan kelas kontrol sebesar 66,2. Hasil uji hipotesis dengan uji t pada taraf signifikan 5% menunjukan bahwa nilai thitung> ttabel (2,675 > 2,042), artinya H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap keterampilan pemecahan masalah dan hasil belajar kognitif siswa.

RELATED PAPERS

FLACSO Ecuador

Javier Vitale

Domenico Felice

MAZOWSZE Studia Regionalne

Miroslaw Grochowski

BMC Pregnancy and Childbirth

Yamini Atmavilas

Media and Communication

Harald Hornmoen

NIPPON SUISAN GAKKAISHI

Tomoaki Hagiwara

BCU文凭证书 BCU毕业证书

Antropolítica – Revista Contemporânea de Antropologia

Túlio Maia Franco

美国-纽约大学毕业证定制-如何办理NYU毕业证样本、87527357(Q薇) 办理美国NYU录取通知书offe一手渠道、烫金NYU毕业证|办理美国大学文凭留信认证、贩卖学历、出售学历、假文凭认证New New York University

David Adade

Gustavo Rodrigues Dias

Sulistiowati Sulistiowati

Steven Matz

Hiroshima Studies in Language and Language Education

Jaime Selwood

Leo Masamba

Anesthesia &amp; Analgesia

Timothy Petersen

Izzat SABRI

International Journal of Complementary &amp; Alternative Medicine

Avinash Shankar

International journal of health sciences

Richa Sekhani

New Covenant Publications International Ltd.

Hymie Anisman

购买犹他大学毕业证 uofu毕业证硕士学历学历认证报告原版一模一样

RELATED TOPICS

  •   We're Hiring!
  •   Help Center
  • Find new research papers in:
  • Health Sciences
  • Earth Sciences
  • Cognitive Science
  • Mathematics
  • Computer Science
  • Academia ©2024

10 Cara Memecahkan Masalah secara Kreatif di Tempat Kerja

Kenya swawikanti.

September 21, 2023 • 5 minutes read

10 Cara Memecahkan Masalah secara Kreatif di Tempat Kerja - Skill Academy

Yuk, cari tahu beberapa cara memecahkan masalah secara kreatif ( creative problem solving ) di tempat kerja. Mari kita bahas!

Manfaat kreativitas di tempat kerja, khususnya dalam pemecahan masalah atau problem solving , sangat besar. Sebagai seorang profesional, kamu tidak bisa menyelesaikan masalah baru dengan solusi atau cara lama dan tetap mengharapkan hasil yang sama. Saat menghadapi tantangan yang rumit, pemikiran konvensional seringkali tidak cukup. Kamu harus memikirkan cara-cara kreatif untuk memecahkan masalah yang kamu hadapi dengan lebih efektif.

Lalu, bagaimana caranya mengasah keterampilan pemecahan masalah secara kreatif? Yuk, kita bahas beberapa langkah praktis dan inovatif untuk memecahkan masalah secara kreatif berikut agar kamu bisa menghadapi masalah dalam sudut pandang baru dan mencapai hasil terbaik. Baca terus, ya!

Apa Itu Proses Pemecahan Masalah secara Kreatif?

Pemecahan masalah kreatif adalah proses menciptakan solusi yang unik, inovatif, dan out of the box untuk suatu masalah atau tantangan. Proses ini membutuhkan ide-ide yang baru alih-alih menggunakan cara tradisional atau cara lama dalam melakukan sesuatu.

Proses pemecahan masalah secara kreatif biasanya menggabungkan antara proses berpikir kreatif, mencari tahu akar masalah, menemukan solusi terbaik, melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda, dan menghasilkan ide baru. Tujuan utama dari pemecahan masalah secara kreatif adalah menemukan solusi yang praktis, efektif, dan inovatif untuk masalah yang dihadapi.

Langkah-Langkah Pemecahan Masalah secara Kreatif

Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memecahkan suatu masalah secara kreatif. Dengan mengikuti langkah-langkah berikut, kalian akan dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara yang kreatif.

1. Tentukan Akar Masalah

Tahap pertama adalah pahami sumber masalahnya dengan jelas. Identifikasi dan artikulasikan masalah dengan detail serta pahami akar permasalahan yang mendasarinya. Dengan memahami masalahnya secara menyeluruh, kamu dapat mulai memikirkan dan memulai proses inovasi ide-ide kreatif untuk mencari solusi untuk masalah tersebut.

2. Kumpulkan Data yang Akurat

Setelah menentukan masalah apa yang sedang kamu hadapi, kamu bisa mulai mengumpulkan data. Pengumpulan data ini bisa melalui survei atau melihat data statistik untuk data yang berupa angka dan jumlah untuk menemukan di mana letak masalahnya, kebutuhan yang diperlukan, hingga kemungkinan solusinya. Dari data inilah kamu bisa mulai mencari solusinya.

3. Brainstorming Ide

Brainstorming adalah teknik yang populer untuk menghasilkan ide-ide baru. Kamu bisa melakukannya dengan cara berkumpul bersama anggota satu tim, ahli, atau orang-orang dengan pemikiran kreatif lainnya untuk mendiskusikan masalah dan minta mereka untuk memberikan ide-ide atau pendapat. Buat forum diskusi yang bebas agar kamu bisa mengeksplorasi lebih banyak ide untuk menemukan solusi potensial.

4. Berpikiran Terbuka

Saat kamu menemukan ide yang terasa aneh atau tidak masuk akal, respons alami yang pertama muncul pasti adalah rejection atau penolakan. Langsung menilai negatif terhadap sesuatu seperti itu dapat menghambat kreativitas, lo. Padahal, ide yang tampak tidak masuk akal sekalipun bisa memunculkan ide baru yang orisinil untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Sama dengan sebaliknya, saat ada ide yang terlihat menarik, jangan terlalu cepat mengambil keputusan dan mengeksekusinya. Berikan pertimbangan yang sama untuk semua ide yang muncul, agar kamu bisa membuat konsep pemecahan masalah terbaik.

5. Role Playing

Cobalah menggunakan permainan peran atau role playing untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Jika kamu menghadapi masalah dalam sebuah tim, misalnya, setiap anggota tim dapat mengambil peran orang lain untuk menggali ide-ide baru dan melihat masalah dari perspektif yang berbeda.

6. Seimbangkan Pemikiran Divergen dan Konvergen

Salah satu prinsip utama dalam pemecahan masalah secara kreatif adalah keseimbangan antara gaya berpikir divergen dan konvergen. Apa tuh? Cara berpikir divergen adalah proses brainstorming dengan tujuan memperoleh banyak ide tanpa batasan.

Sebaliknya, cara berpikir konvergen adalah proses untuk mempersempit ide menjadi beberapa pilihan. Walaupun menyatukan ide terlalu cepat bisa menghambat kreativitas, cara berpikir konvergen sangat penting untuk menyeimbangkan antara ide dan development.

Nah, penting banget untuk mengkolaborasikan antara cara berpikir divergen dan konvergen, agar ide yang didapatkan bisa diimplementasikan dengan baik dan efektif.

7. Belajar dari Masalah Lain

Cara selanjutnya adalah dengan membandingkan masalah yang sedang dihadapi dengan situasi atau masalah serupa yang sudah pernah dipecahkan di masa lalu. Identifikasi apa saja perbedaan di antara kedua kasus dan cari tahu bagaimana kamu bisa menerapkan solusi yang berhasil sebelumnya ke masalah saat ini.

8. Gunakan Bahasa yang Positif

Penting banget, loh, untuk menjaga pola pikir positif saat memecahkan masalah dan menghindari kata-kata negatif yang bisa mengganggu kreativitas. Bahasa yang positif akan membuat orang lain merasa lebih didengarkan dan dihargai.

Gunakan kata seperti, “betul”, “menarik”, “lalu”, “ada lagi”, dan sebagainya untuk mengeksplorasi lebih banyak ide dari orang lain. Walaupun terlihat sepele, tips ini bisa mendorong kreativitas lebih lanjut.

9. Kolaborasi

Libatkan orang lain dalam proses pemecahan masalah secara kreatif. Dengan bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki latar belakang, pengetahuan, dan perspektif yang berbeda, kamu bisa menghasilkan ide-ide baru dan bahkan nggak terduga. Diskusikan masalah dengan rekan tim, teman, atau ahli di bidang yang relevan, dan bangun sinergi untuk mengembangkan solusi yang kreatif.

10. Implementasi dan Evaluasi

Setelah ide-ide dikumpulkan dan dikerucutkan, langkah terakhir adalah implementasi. Buat rencana tindakan yang jelas, tentukan sumber daya yang diperlukan, dan identifikasi langkah-langkah yang perlu diambil. Pastikan solusi diimplementasikan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Setelah implementasi, evaluasilah hasil yang dicapai oleh solusi tersebut. Evaluasi keberhasilan dan kegagalan, serta pelajari apa saja pelajaran berharga yang bisa diambil untuk masa depan. Hal ini dapat membantu dalam peningkatan kemampuan pemecahan masalah secara kreatif di masa depan.

Bimbel CASN Skill Academy

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

contoh kasus creative problem solving

Persiapkan Diri Kamu, Pendaftaran Sekolah Kedinasan Sudah Dibuka!

contoh kasus creative problem solving

5 Web Translate Inggris ke Indonesia, Terbaik dan Gampang!

contoh kasus creative problem solving

Apprenticeship vs. Internship: Kenali Perbedaan Dua Istilah Magang

contoh kasus creative problem solving

KajianPustaka

Widget html #1, model pembelajaran creative problem solving (cps).

Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu metode pembelajaran yang pemusatannya tertuju pada keterampilan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasian gagasan-gagasan kreatif. Siswa tidak hanya diajarkan cara menghafal tanpa berpikir, namun dituntut untuk memilih dan mengembangkan suatu tanggapan untuk memperluas proses berpikir.

Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Creative problem solving merupakan teknik pembelajaran dalam penyelesaian suatu permasalahan berkaitan dengan pemecahan masalah yang melalui teknik sistematik dan mengorganisasikan gagasan kreatif. Melalui model pembelajaran creative problem solving, siswa dapat memilih dan mengembangkan ide dan pemikirannya. Munculnya solusi kreatif sebagai upaya pemecahan masalah akan menumbuhkan kepercayaan diri, keberanian menyampaikan pendapat, berpikir devergen, dan fleksibel dalam upaya pemecahan masalah.

Creative problem solving dibangun atas tiga macam komponen, yaitu; ketekunan, masalah dan tantangan. Komponen tersebut dapat diimplementasikan secara sistematik dengan berbagai komponen pembelajaran. Model pembelajaran creative problem solving berusaha mengembangkan pemikiran divergen, berusaha mencapai berbagai alternatif dalam memecahkan suatu masalah.

Berikut definisi dan pengertian model pembelajaran creative problem solving dari beberapa sumber buku: 

  • Menurut Shoimin (2014), creative problem solving adalah model pembelajaran yang pemusatannya pada pengajaran dan keterampilan dalam memecahkan masalah. Ketika dihadapkan dengan suatu pernyataan, siswa dapat melakukan keterampilan dalam memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara menghafal tanpa berpikir, keterampilan memecahkan masalah dapat memperluas proses berpikir. 
  • Menurut Baharudin (2010), creative problem solving adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
  • Menurut Cahyono (2009), creative problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan ketrampilan memecahkan masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan.

Karakteristik Model Pembelajaran Creative Problem Solving 

Menurut Imam (2010), model pembelajaran creative problem solving memiliki tiga karakteristik yang menjadi prosedur dalam proses pembelajarannya, yaitu sebagai berikut: 

  • Menemukan fakta, melibatkan penggambaran masalah, mengumpulkan, dan meneliti data dan informasi yang bersangkutan. 
  • Menentukan gagasan, berkaitan dengan memunculkan dan memodifikasi gagasan tentang strategi pemecahan masalah. 
  • Menemukan solusi, yaitu proses evaluasi sebagai puncak pemecahan masalah.

Menurut Menurut Suryosubroto (2009), karakteristik dari model pembelajaran creative problem solving adalah sebagai berikut: 

  • Melatih siswa untuk berpikir divergen dalam memecahkan masalah dengan berbagai cara, mampu memberikan berbagai alternatif pemecahan atas sebuah masalah dan kemampuan mengemukakan berbagai gagasan baru, dengan cara-cara baru yang jarang dilakukan oleh orang lain.
  • Peran pendidik lebih banyak menempatkan diri sebagai fasilitator, motivator dan dinamisator belajar bagi peserta didik.

Tujuan Metode Creative Problem Solving 

Menurut Shoimin (2014), melalui model pembelajaran creative problem solving siswa diharapkan mampu:

  • Menyatakan urutan langkah-langkah pemecahan masalah dalam creative problem solving. 
  • Menemukan kemungkinan-kemungkinan strategi pembelajaran.
  • Mengevaluasi dan menyeleksi kemungkinan-kemungkinan tersebut kaitannya dengan kriteria-kriteria yang ada. 
  • Memilih suatu pilihan solusi yang optimal. 
  • Mengembangkan suatu rencana dalam mengimplementasikan strategi pemecahan masalah. 
  • Mengartikulasikan bagaimana creative problem solving dapat digunakan dalam berbagai bidang/situasi.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Creative Problem Solving 

Menurut Huda (2013), sintak atau tahapan proses dalam model pembelajaran Creative Problem Solving menurut model Osborn-Parnes dikenal dengan istilah OFPISA, yaitu Objective, Finding, Fact Finding, Idea Finding, Solution Finding, dan Acceptence Finding. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Objective Finding 

Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Siswa mendiskusikan situasi permasalahan yang diajukan guru dan membrainstroming sejumlah tujuan atau sasaran yang bisa digunakan untuk kerja kreatif mereka. Sepanjang proses ini siswa diharapkan bisa membuat suatu konsensus tentang sasaran yang hendak dicapai kelompoknya.

b. Fact Finding 

Siswa membrainstroming semua fakta yang mungkin berkaitan dengan sasaran tersebut. Guru mendaftar setiap perspektif yang dihasilkan oleh siswa. Guru memberi waktu kepada siswa untuk berefleksi tentang fakta-fakta apa saja yang menurut mereka paling relevan dengan sasaran dan solusi permasalahan.

c. Problem Finding 

Salah satu aspek terpenting dari kreativitas adalah mendefinisikan kembali perihal permasalahan agar siswa bisa lebih dekat dengan masalah sehingga memungkinkannya untuk menemukan solusi yang lebih jelas. Salah satu teknik yang bisa digunakan adalah membrainstroming beragam cara yang mungkin dilakukan untuk semakin memperjelas sebuah masalah.

d. Idea Finding 

Pada langkah ini, gagasan-gagasan siswa didaftar agar siswa bisa melihat kemungkinan menjadi solusi atas situasi permasalahan. Ini merupakan langkah brainstorming yang sangat penting. Setiap usaha siswa harus diapresiasi sedemikian rupa dengan penulisan setiap gagasan, tidak peduli seberapa relevan gagasan tersebut akan menjadi solusi. Setelah gagasan-gagasan terkumpul, cobalah meluangkan beberapa saat untuk menyortir mana gagasan yang potensial dan yang tidak potensial sebagai solusi. Tekniknya adalah evaluasi cepat atas gagasan-gagasan tersebut untuk menghasilkan hasil sortir gagasan yang sekiranya bisa menjadi pertimbangan solusi lebih lanjut.

e. Solution Finding 

Pada tahap ini, gagasan-gagasan yang memiliki potensi terbesar dievaluasi bersama. Salah satu caranya adalah dengan membrainstroming kriteria-kriteria yang dapat menentukan seperti apa solusi yang terbaik itu seharusnya. Kriteria ini dievaluasi hingga ia menghasilkan penilaian yang final atas gagasan yang pantas menjadi solusi atas situasi permasalahan.

f. Acceptance Finding 

Pada tahap ini, siswa mulai mempertimbangkan isu-isu nyata dengan cara berpikir yang sudah mulai berubah. Siswa diharapkan sudah memiliki cara baru untuk menyelesaikan berbagai masalah secara kreatif. Gagasan-gagasan mereka diharapkan sudah bisa digunakan tidak hanya untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga untuk mencapai kesuksesan.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Creative Problem Solving 

Setiap model pembelajaran pada umumnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing begitu juga dengan model pembelajaran creative problem solving. Menurut Istarani dan Ridwan (2014), kelebihan dan kekurangan creative problem solving adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan 

Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran creative problem solving yaitu:

  • Berpikir dan bertindak kreatif.
  • Dapat membuat pendidikan sekolah lebih baik relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja. 
  • Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis. 
  • Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  • Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. 
  • Mengidentifikasikan dan melakukan penyelidikan.
  • Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  • Memilih fakta aktual sebagai dasar dan landasan untuk membahas pembelajaran.
  • Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinalitas ide, kreativitas kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing keterbukaan, dan sosialisasi.
  • Menumbuhkan rasa kebersamaan siswa melalui diskusi akhir dari pemecahan masalah.

b. Kekurangan 

Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran creative problem solving yaitu:

  • Memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain. 
  • Beberapa pokok bahasan sangat sulit dalam menerapkan sebuah metode pembelajaran ini. Sehingga menyebabkan siswa sulit untuk melihat, mengamati, dan menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut. 
  • Sulit mencari masalah yang benar-benar aktual dalam pembelajaran.
  • Adanya masalah yang tidak relevan dengan materi pembelajaran.
  • Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
  • Mengubah kebiasaan siswa belajar merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa untuk menerima informasi dari guru.

contoh kasus creative problem solving

Creative Problem Solving Dalam Berbagai Masalah Perusahaan

' src=

Permasalahan dalam bisnis merupakan hal yang cukup umum untuk terjadi, sehingga sering kali disini creative problem solving dari para pengusaha merupakan hal yang menjadi tantangan tersendiri. Tentunya menyelesaikan masalah dari berbagai segi bisa jadi tidak mudah untuk dilakukan. Ditinjau dari berbagai masalah itu sendiri, dari segi mana serta seberapa luas akar permasalahan yang terjadi.

Tentunya bukan rahasia jika saat ini ada banyak masalah yang melanda para pengusaha. Termasuk saat masa pandemi yang membuat banyak usaha mulai berjatuhan. Oleh sebab itu para pengusaha diminta untuk sigap berpikir kreatif dan memberikan ide maupun solusi terbaiknya untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul nantinya. Jika baru saja belajar berbisnis atau masih menjadi pengusaha pemula, berikut ini beberapa informasi menarik yang bisa dilakukan sebagai salah satu tips dan strategi creative problem solving untuk memecahkan beberapa masalah dalam sebuah perusahaan yang dikelola.

Creative Problem Solving Untuk Pemasaran

Dalam sebuah bisnis biasanya pemasaran merupakan poin penting untuk diperhatikan. Maklum saja, hal ini merupakan inti dari usaha yang didirikan. Dari sistem pemasaran yang tepat maka bisa diperoleh peningkatan pendapatan perusahaan secara signifikan. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berusaha mencari jalan keluar dari berbagai masalah di dalam pemasaran bisnis. Supaya lebih jelasnya, berikut ini langkah yang bisa dilakukan sebagai salah satu creative problem solving dalam hal pemasaran produk atau jasa di bisnis yang Anda kelola.

contoh kasus creative problem solving

Cari ide pemasaran kreatif

Sangat penting memastikan bahwa pemasaran bisnis yang dikelola berjalan efektif. Salah satu caranya dengan menggunakan langkah-langkah creative yang dapat dilakukan oleh para anggota tim pemasaran Anda. Misalnya melalui berbagai konten media social, umumnya ini adalah hal yang cukup efektif untuk dipilih pada masa sekarang ini. Mengingat bahwa kebanyakan orang lebih suka menggunakan media sosial untuk aktifitas sehari-hari.

Pasang iklan menarik

Tentu saja pemasarn juga tidak luput dari perencanaan iklan yang dinilai optimal. Oleh sebab itu ada baiknya memilih sebuah tim kreatif yang bisa membantu menciptakan bentuk iklan yang menarik pelanggan. Termasuk memastikan bahwa iklan yang dibuat tepat pada sasaran. Entah dari sisi penggambaran, warna yang digunakan, maupun dari sisi isi kalimat iklan itu sendiri. Biasanya pekerja yang kreatif tentu tidak kesulitan dalam mengemukakan ide terbaiknya.

Melakukan promosi diskon berkala

Berikutnya salah satu creative problem solving dalam hal pemasaran bisnis bisa dilakukan dengan pemberian promosi berupa diskon. Misalnya saja pada akhir pekan atau pada hari tertentu. Hal ini walau tidak diberikan setiap hari namun dapat memberikan dampak yang cukup signifikan para bisnis.

Program berhadiah

Tentu semua pelanggan menyukai pemberian  hadiah. Baik itu secara langsung atau membutuhkan pengundian. Karena itu sebagai salah satu ide kreatif, tidak ada salahnya mencoba tips dan cara yang satu ini.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • Nama Lengkap *
  • Nomor Handphone *
  • Nama Perusahaan *
  • Productivity
  • Intellegence
  • Masalah , dan Solusi Apa yang Anda Harapkan? *
  • Comments This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Creative Problem Solving Untuk Ketenagakarjaan

Bukan hanya dalam hal pemasaran saja, tetapi sudah cukup umum jika permasalahan dalam sebuah perusahaan juga terletak di bidang ketenagakerjaan itu sendiri. Termasuk yang paling umum terjadi adalah dalam hal hubungan antar karyawan, maupun hubungan bawahan dengan atasan. Kondisi psikologis dan emosional dalam perusahan ini sedikit banyak berpengaruh dalam kemajuan bisnis dan perusahaan yang dikelola. Oleh sebab itu salah satu tips creative problem solving yang bisa diterapkan misalnya sebagai berikut.

Membangun keakraban antar karyawan

Bisa jadi menciptakan suasana kerja yang kondusif merupakan salah satu solusi yang tepat untuk dipertimbangkan. Misalnya saja melalui berbagai acara di luar perusahaan, seperti misalnya semacam outbond, atau sekedar makan siang bersama. Usaha yang minim ini tanpa disadari bisa memberi perubahan besar pada perusahaan. Sehingga bisa saja dipilih sebagai salah satu cara efektif untuk menghindari konflik antar karyawan.

contoh kasus creative problem solving

Mencari sistem kerja yang lebih efektif

Memutuskan sistem kerja yang efektif juga tidak kalah pentingnya. Misalnya saja dengan jalan menggunakan sistem pengecekan kualitas yang terarah dan teratur menggunakan sistem. Dengan hal tersebut maka potensi kesalahan bisa diminimalkan. Sehingga tenaga kerja juga bekerja secara lebih efektif dan lebih efisien.

Creative Problem Solving Untuk Keuangan Perusahaan

Hal lain yang umum terjadi yaitu masalah dalam bidang keuangan perusahaan. Cash flow perusahaan bisa jadi cukup baik, tetapi bisa saja ada ketidak sesuaian antara pemasukan dengan pengeluaran. Hal ini sangat penting untuk ditinjau, supaya tidak berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan nantinya. Oleh sebab itu salah satu langkah yang bisa dilakukan yaitu menggunakan system keuangangan yang lebih valid dan terjamin aman. Dimana pemasukan serta pengeluaran bisa dimonitor secara berkala dan bahkan sebisa mungkin real time.

Tidak hanya penggunaan system saja yang harus diawasi, tetapi keuangan perusahaan juga membutuhkan ide kreatif dari para pekerjanya dalam memastikan penggunaan keuangan yang efisien. Misalnya menggunakan produk daur ulang, atau mencari vendor untuk operasional perusahaan yang lebih hemat. Tentunya melalui berbagai tindakan kecil tersebut, maka keuangan perusahaan bisa lebih dioptimalkan dan terhindar dari resiko kerugian.

contoh kasus creative problem solving

Pentingnya Creative Problem Solving

Memastikan langkah yang paling cepat dan tepat dalam menyelesaikan masalah di bisnis yang dikelola bisa dikatakan cukup penting. Tanpa langkah yang tepat dan cepat maka bisa jadi perusahaan mengalami kerugian dan bahkan dapat berada di ujung tanduk. Oleh sebab itu sangat umum jika perusahaan umumnya mengutamakan karyawan dengan pemikiran yang cepat dan kreatif. Sehingga setiap kali terjadi masalah pada beberapa hal di dalam perusahaan, maka dapat diperoleh jalan keluar terbaik dalam waktu singkat. Karena memang tidak semua orang memiliki kemampuan berpikir cepat dalam menyelesaikan masalah. Dan yang terpenting tidak semua orang memiliki sisi kreatifitas yang cukup tinggi dalam menghadapi masalah dan menyelesaikannya.

Tentunya menentukan solusi kreatif atau creative problem solving ini seperti halnya menentukan sistem absensi terbaik yang cocok digunakan pada sebuah perusahaan. Salah satunya yang layak untuk dipertimbangkan yaitu dengan memilih untuk menggunakan JojoTimes . Produk yang satu ini memberikan manfaat termasuk untuk mengatur absensi perusahaan secara lebih detil dan efisien. Termasuk membantu melakukan monitor absen karyawan dari mana saja dan kapan saja.

Hal ini berkat beberapa fitur menarik yang bisa didapatkan dari JojoTimes . Beberapa fiturnya termasuk seperti yang ada di bawah ini.

  • Pengenalan wajah biometris dengan geo-locator yang akurat
  • Mengelola laporan kehadiran, perizinan cuti dan jam kerja
  • Tarif lembur yang dapat disesuaikan
  • Terintegrasi dengan sistem absensi yang sekarang, serta pengaturan izin cuti dan advance

contoh kasus creative problem solving

Oleh sebab itu jangan ragu untuk beralih pada JojoTimes . Percayakan saja absensi perusahaan Anda pada produk yang satu ini. Segera daftar dan dapatkan kesempatan untuk memperoleh coba gratis selama 14 hari segera. Rasakan serta buktikan efektifitas produk ini untuk kebaikan absensi perusahaan dan bisnis yang Anda kelola sekarang juga.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.

Related Articles

Juli 25, 2021

Mengenal Apa itu Above the Line dan Below the Line Marketing

Mengenal apa itu big four kantor akuntan publik, rumus aktiva tetap, pengertian dan jenis-jenisnya, privacy overview.

Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously.

Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads.

Other uncategorized cookies are those that are being analyzed and have not been classified into a category as yet.

facebook_pixel

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

Model pembelajaran creative problem solving.

Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan model pembelajaran (CPS). Osborn seorang ahli pendidikan yang pertama kali memperkenalkan struktur (CPS) sebagai metode untuk menyelesaikan masalah secara kreatif yang kemudian menjelaskan 6 langkah pada proses model pembelajaran (CPS) berdasarkan criteria OFPISA model Osborn-Parnes, yaitu :

  • Objective Finding, yaitu langkah peserta didik mendiskusikan situasi permasalahan yang diajukan guru dan membrainstorming sejumlah tujuan atau sasaran yang bisa digunakan untuk kerja kreatif peserta didik.
  • Fact Finding, yaitu langkah peserta didik membrainstorming semua fakta yang mungkin berkaitan dengan sasaran tersebut.
  • Problem Finding, yaitu langkah peserta didik membrainstorming beragam cara untuk semakin memperjelas sebuah masalah.
  • Idea Finding, yaitu langkah setiap usaha peserta didik harus diapresiasi sedemikian rupa dengan penulisan setiap gagasan, tidak perduli seberapa relevan gagasan tersebut akan menjadi solusi. Guru bertugas menyortir mana gagasan yang potensial dan yang tidak potensial sebagai solusi.
  • Solution Finding, yaitu teknik mengevaluasi bersama gagasan-gagasan yang memiliki potensi terbesar hingga menghasilkan penilaian yang final atas gagasan yang pantas menjadi solusi atas situasi permasalahan.
  • Acceptance Finding, yaitu teknik peserta didik mulai mempertimbangkan isu- isu nyata dengan cara berpikir yang sudah mulai berubah. Peserta didik diharapkan sudah memiliki cara baru untuk menyelesaikan berbagai masalah secara kreatif.

Jackson, Oliver, Shaw, & Wisdom (dalam Sari & Noer, 2017 :246) menyatakan bahwaada 4 tahapan dalam pendekatan CPS yaitu:

  • Question formulation (memformulasikan pertanyaan), dimana akan dikemukan berbagai pertanyaan yang mengerucut pada pertanyaan “bagaimana kita dapat menyelesaikan masalah?”;
  • Idea generation (mengembangkan ide), yang meliputi dua hal yaitu analogi dan teknik mengembangkan ide-ide yang diolah berdasarkan pertanyaan awal, kemudian ide-ide tersebut disusun menjadi urutan prioritas untuk menyelesaikan suatu masalah;
  • Evaluationand action planning (rencana aksi dan evaluasinya); dan
  • Action Planing (melaksanakan aksi).

Adapun proses dari model pembelajaran pemecahan masalah kreatif (creative problem solving), terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

  • Klarifikasi Masalah Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan. Klarifikasi masalah diperlukan karena penyelesaian terhadap suatu masalah sangat tergantung pada pemahaman terhadap masalah itu sendiri. Sekali masalah berhasil dirumuskan maka langkah berikutnya dapat dilalui dengan mudah.
  • Pengungkapan Pendapat Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai macam solusi/penyelesaian masalah. Siswa berusaha untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah. Untuk itu setiap siswa harus kreatif, berpikir secara divergen, dan memiliki daya temu yang tinggi.
  • Evaluasi dan Pemilihan Pada tahap evaluasi dan pemilihan ini, setiap kelompok mendiskusikan pendapat-pendapat atau solusi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah. Siswa meninjau kembali pendapatnya dengan memberikan penjelasan dari setiap pendapat yang diungkapkan, dengan demikian dapat dicoret strategi/cara/penyelesaian yang kurang relevan. Pada tahap ini siswa menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang kritis, selektif, dengan berpikir secara konvergen. Siswa memilih alternatif terbaik yang digunakan sebagai solusi.
  • Implementasi Pada tahap ini siswa menentukan solusi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya sampai menemukan penyelesaian dari masalah tersebut.

Menghasilkan Uang dari snack video

Loker Pintar

20+ Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari

' src=

20+ Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari | Kehidupan sehari-hari seringkali dipenuhi dengan berbagai situasi dan masalah yang menuntut kreativitas serta pemecahan yang efektif. Dalam setiap langkah, kita dihadapkan pada beragam tantangan yang memerlukan kemampuan problem solving—kemampuan untuk merumuskan, menganalisis, dan mengeksekusi solusi.

Kata “problem solving dalam kehidupan sehari-hari” tidak hanya mencakup upaya mencari jawaban, melainkan juga melibatkan proses belajar dan tumbuh dari setiap pengalaman.

Artikel ini akan menjelajahi sepuluh contoh konkret bagaimana kemampuan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Mari kita bersama-sama menjelajahi berbagai situasi di mana problem solving menjadi kunci untuk mengatasi hambatan dan memajukan diri ke arah yang lebih baik.

Table of Contents

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Masalah Transportasi

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Masalah Transportasi

Dalam kehidupan sehari-hari, salah satu masalah yang sering kita hadapi adalah terkait dengan transportasi. Bagaimana kita bisa mengatasi kendala ini dengan kemampuan problem solving? Mari kita lihat beberapa contohnya.

1. Keterlambatan Transportasi Umum

Kadang-kadang, bus atau kereta yang kita tunggu terlambat atau bahkan tidak datang. Solusi yang efektif adalah membuat rencana alternatif, seperti mengetahui jalur alternatif atau memiliki aplikasi transportasi online yang memberikan informasi real-time.

2. Kendaraan Pribadi Mengalami Kerusakan

Jika mobil atau sepeda motor mengalami kerusakan mendadak, problem solving melibatkan pemahaman dasar perbaikan darurat atau memiliki layanan darurat kendaraan yang dapat dihubungi.

3. Macet di Jalan Raya

Ketika terjebak dalam kemacetan, problem solving dapat mencakup penggunaan aplikasi navigasi yang memberikan rute tercepat, atau mempertimbangkan waktu berangkat agar bisa menghindari jam sibuk.

4. Kendaraan Penuh Kapasitas

Jika transportasi umum atau kendaraan bersama penuh sesak, solusi problem solving melibatkan penjadwalan perjalanan di luar jam sibuk atau mencari alternatif transportasi untuk menghindari kerumunan.

5. Kesulitan Parkir

Dalam situasi kesulitan menemukan tempat parkir, problem solving melibatkan penelitian terlebih dahulu mengenai lokasi parkir alternatif atau penggunaan layanan parkir berbasis aplikasi.

6. Keterbatasan Transportasi untuk Orang dengan Mobilitas Terbatas

Jika kita menghadapi kendala transportasi untuk orang dengan mobilitas terbatas, problem solving dapat berupa pencarian transportasi inklusif atau memberikan dukungan bagi mereka untuk akses yang lebih baik.

7. Meningkatnya Biaya Transportasi

Ketika biaya transportasi meningkat, solusi problem solving dapat melibatkan pembuatan anggaran khusus untuk transportasi, mencari opsi transportasi bersama, atau menggunakan alternatif seperti sepeda atau berjalan kaki.

8. Keselamatan Perjalanan yang Dipertanyakan

Jika kita merasa kurang aman selama perjalanan, problem solving bisa melibatkan pemilihan rute yang lebih aman, berkendara bersama teman, atau menggunakan layanan transportasi yang dijamin keamanannya.

9. Keterbatasan Infrastruktur Transportasi

Bila infrastruktur transportasi tidak memadai, solusi problem solving melibatkan partisipasi dalam advokasi untuk perbaikan infrastruktur atau mencari alternatif seperti carpooling.

10. Ketidakpastian Jadwal Penerbangan atau Kereta Api

Menghadapi ketidakpastian jadwal transportasi jarak jauh, problem solving melibatkan penjadwalan yang fleksibel, pembelian tiket dengan pilihan pengembalian, atau mencari opsi transportasi lain jika diperlukan.

Dengan memahami contoh problem solving dalam masalah transportasi, kita dapat mengoptimalkan mobilitas harian kita dan menghadapi tantangan transportasi dengan lebih percaya diri.

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Konflik di Tempat Kerja

Konflik di tempat kerja adalah suatu hal yang umum, namun kemampuan problem solving menjadi kunci untuk mengatasi dan merestorasi harmoni dalam tim. Mari kita eksplorasi beberapa contoh konkret dalam menghadapi konflik di tempat kerja.

1. Perbedaan Pendapat dalam Pengambilan Keputusan

Situasi di mana tim memiliki perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan dapat diselesaikan melalui sesi diskusi terbuka. Problem solving melibatkan mendengarkan semua pihak, mencari kesepakatan bersama, dan merancang solusi yang memenuhi kebutuhan tim.

2. Ketidakselarasan dalam Peran dan Tanggung Jawab

Jika terdapat ketidakselarasan dalam peran dan tanggung jawab, solusi problem solving dapat melibatkan revisi yang jelas terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota tim, sehingga semua orang memahami perannya dengan baik.

3. Komunikasi yang Buruk

Konflik sering kali muncul karena komunikasi yang buruk. Problem solving dapat dilakukan dengan meningkatkan komunikasi melalui rapat rutin, penggunaan alat komunikasi yang efektif, dan pengembangan keterampilan komunikasi tim.

4. Perbedaan Nilai dan Budaya dalam Tim

Jika tim memiliki anggota dengan perbedaan nilai dan budaya, problem solving dapat melibatkan sesi pengenalan budaya dan pembentukan norma-norma bersama yang menghormati perbedaan, menciptakan lingkungan inklusif.

5. Tidak Sejalan dengan Visi dan Misi Perusahaan

Bila terdapat ketidaksejajaran antara individu atau tim dengan visi dan misi perusahaan, problem solving melibatkan dialog terbuka untuk memahami perspektif masing-masing dan mencari solusi yang sejalan dengan arah perusahaan.

6. Ketidaksetaraan dalam Pembagian Tugas dan Penghargaan

Ketidaksetaraan dalam pembagian tugas dan penghargaan dapat diatasi melalui problem solving dengan merevisi sistem reward dan recognition, serta menciptakan proses yang adil untuk mendistribusikan tanggung jawab.

7. Konflik Interpersonal di Antara Anggota Tim

Jika terdapat konflik interpersonal, problem solving melibatkan mediasi atau bimbingan pribadi, membantu anggota tim menyelesaikan perbedaan mereka dengan cara yang konstruktif.

8. Ketidakpuasan terhadap Kinerja Rekan Kerja

Ketidakpuasan terhadap kinerja rekan kerja dapat diatasi melalui problem solving yang melibatkan peningkatan komunikasi konstruktif, memberikan umpan balik yang jelas, dan mendukung pengembangan keterampilan tim.

9. Persaingan yang Merugikan Tim

Bila persaingan merugikan keharmonisan tim, problem solving melibatkan pemberdayaan tim untuk bekerja sama dan memahami bahwa keberhasilan individu terkait erat dengan keberhasilan tim secara keseluruhan.

10. Ketidaksepahaman terhadap Perubahan Organisasi

Jika tim mengalami ketidaksepahaman terkait perubahan organisasi, problem solving melibatkan penyelenggaraan sesi klarifikasi tujuan perubahan, memfasilitasi adaptasi tim, dan mendukung mereka melalui transisi.

Dengan memahami dan menerapkan strategi problem solving, konflik di tempat kerja dapat diubah menjadi peluang untuk memperkuat hubungan tim dan meningkatkan kinerja bersama.

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Pemilihan Karier

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Pemilihan Karier

Pemilihan karier adalah langkah besar dalam kehidupan kita, dan menerapkan problem solving dapat membantu kita membuat keputusan yang bijaksana. Mari kita telaah contoh-contoh konkret bagaimana problem solving dapat membimbing proses pemilihan karier.

1. Analisis Keahlian dan Minat Pribadi

Problem solving dimulai dengan merenung tentang keahlian dan minat pribadi. Melibatkan diri dalam kegiatan atau proyek yang mencerminkan minat kita dapat membantu membentuk pemahaman yang lebih baik tentang jalur karier yang sesuai.

2. Penilaian Terhadap Nilai dan Prioritas Pribadi

Mengatasi dilema pemilihan karier melibatkan problem solving terkait nilai dan prioritas pribadi. Merenung tentang apa yang benar-benar kita hargai dan prioritaskan dalam kehidupan membantu menyaring pilihan karier yang konsisten dengan nilai-nilai tersebut.

3. Penjelajahan Terhadap Bidang Karier Potensial

Problem solving dapat membantu melalui eksplorasi terhadap berbagai bidang karier. Ini melibatkan riset mendalam, wawancara dengan profesional di bidang tersebut, dan mencoba pengalaman langsung seperti magang atau proyek sukarela.

4. Perencanaan Karier Jangka Panjang

Membuat rencana karier jangka panjang melibatkan problem solving dalam merumuskan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan karier. Ini mencakup pendidikan lanjutan, pengembangan keterampilan, dan pencarian pengalaman kerja yang relevan.

5. Mengatasi Ketidakpastian Pekerjaan di Masa Depan

Ketidakpastian pekerjaan di masa depan adalah tantangan umum. Problem solving dalam hal ini melibatkan fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan upaya untuk terus memperbarui keterampilan sesuai dengan perkembangan industri.

6. Menghadapi Tekanan Eksternal dari Orang Lain

Seringkali, kita dihadapkan pada tekanan dari orang lain terkait pemilihan karier. Problem solving melibatkan keterampilan komunikasi yang baik untuk menjelaskan dan mempertahankan keputusan kita tanpa mengorbankan integritas pribadi.

7. Pertimbangan Terhadap Keseimbangan Kehidupan dan Karier

Mengatasi dilema antara kehidupan pribadi dan karier melibatkan problem solving dalam merancang strategi keseimbangan yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas individu.

8. Pengelolaan Tantangan dalam Pencarian Pekerjaan Pertama

Menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan pertama memerlukan problem solving dalam membuat strategi pencarian pekerjaan yang efektif, mengasah CV, dan berlatih keterampilan wawancara.

9. Pertimbangan Terhadap Peluang Pengembangan Karier di Masa Depan

Problem solving dapat membimbing pemilihan karier melalui pertimbangan peluang pengembangan di masa depan. Ini melibatkan mempertimbangkan tren industri, potensi pertumbuhan, dan peluang karier jangka panjang.

10. Menghadapi Ketidaksesuaian Antara Pendidikan dan Karier yang Diinginkan

Mengatasi ketidaksesuaian antara pendidikan dan karier yang diinginkan melibatkan problem solving dalam merencanakan langkah-langkah transisi atau mempertimbangkan pelatihan tambahan untuk memenuhi persyaratan karier yang diinginkan.

Dengan menerapkan problem solving dalam pemilihan karier, kita dapat membangun dasar yang kokoh menuju karier yang memuaskan dan sesuai dengan tujuan hidup kita.

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Krisis Kesehatan Mendadak

Saat menghadapi krisis kesehatan mendadak, kemampuan problem solving menjadi krusial untuk menavigasi situasi yang penuh tekanan. Berikut adalah contoh-contoh konkret tentang bagaimana problem solving dapat diterapkan dalam menghadapi krisis kesehatan tak terduga.

1. Pemahaman Darurat Medis

Pertama-tama, problem solving dimulai dengan pemahaman mendalam terhadap kondisi kesehatan darurat yang dihadapi. Ini mencakup identifikasi gejala, penilaian tingkat keparahan, dan penentuan langkah-langkah pertolongan pertama yang diperlukan.

2. Kontak dengan Tim Medis Darurat

Mengatasi krisis kesehatan memerlukan langkah cepat. Problem solving melibatkan kontak langsung dengan tim medis darurat atau layanan kesehatan terdekat untuk memastikan bantuan medis segera tersedia.

3. Perencanaan Evakuasi Darurat

Dalam situasi di mana evakuasi diperlukan, problem solving dapat melibatkan perencanaan rute evakuasi, memastikan aksesibilitas, dan membuat daftar kebutuhan darurat seperti obat-obatan dan dokumen kesehatan.

4. Mengelola Stress dan Ketidakpastian

Krisis kesehatan seringkali menyertai stres dan ketidakpastian. Problem solving dalam hal ini melibatkan pengembangan strategi koping, seperti meditasi atau mencari dukungan emosional, untuk mengelola tekanan mental.

5. Pemantauan Rutin dan Follow-up Medis

Setelah situasi darurat mereda, problem solving melibatkan perencanaan pemantauan rutin dan follow-up medis. Ini termasuk membuat janji dengan profesional kesehatan, memahami rencana perawatan, dan melibatkan diri dalam pemulihan.

6. Pertimbangan Biaya Pengobatan

Krisis kesehatan seringkali menyertai beban finansial. Problem solving dapat melibatkan penelitian asuransi kesehatan, mencari opsi bantuan keuangan, atau bernegosiasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk merencanakan pembayaran.

7. Mobilisasi Dukungan Sosial

Mengatasi krisis kesehatan memerlukan dukungan sosial yang kuat. Problem solving melibatkan identifikasi dan mobilisasi dukungan dari keluarga, teman, atau masyarakat setempat untuk membantu dalam proses penyembuhan.

8. Manajemen Efek Samping Pengobatan

Jika pengobatan menyebabkan efek samping, problem solving dapat melibatkan konsultasi dengan profesional kesehatan untuk mengelola efek samping tersebut atau mencari alternatif yang lebih sesuai.

9. Perencanaan Kesehatan Masa Depan

Setelah menghadapi krisis kesehatan, problem solving mencakup perencanaan untuk kesehatan masa depan. Ini termasuk membuat perubahan gaya hidup, merancang rencana manajemen stres, dan terlibat dalam pencegahan penyakit.

10. Pengelolaan Informasi Kesehatan Pribadi

Terakhir, problem solving melibatkan pengelolaan informasi kesehatan pribadi dengan membuat catatan medis yang akurat, memastikan aksesibilitasnya, dan memberi tahu orang-orang terdekat tentang informasi tersebut untuk mendukung keputusan medis yang lebih baik di masa depan.

Melalui penerapan problem solving dalam menghadapi krisis kesehatan mendadak, kita dapat memaksimalkan efektivitas tanggapan dan meminimalkan dampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan kita.

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Masalah Perumahan

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Masalah Perumahan

Ketika menghadapi masalah perumahan, kemampuan problem solving menjadi kunci untuk memastikan tempat tinggal yang nyaman dan aman. Berikut adalah contoh-contoh konkret bagaimana problem solving dapat diterapkan dalam mengatasi masalah perumahan sehari-hari.

1. Kebocoran atau Kerusakan Struktural

Jika rumah mengalami kebocoran atau kerusakan struktural, problem solving melibatkan identifikasi sumber masalah dan pemanggilan segera kepada teknisi atau tukang untuk perbaikan. Langkah ini membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan lingkungan yang aman.

2. Ketidaknyamanan dalam Tata Letak Ruang

Jika merasa tidak nyaman dengan tata letak ruang, problem solving dapat melibatkan perubahan aransemen furnitur atau penggunaan perangkat penyimpanan pintar untuk mengoptimalkan ruang. Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih fungsional dan menyenangkan.

3. Tingkat Kebisingan yang Tinggi

Ketika menghadapi tingkat kebisingan yang tinggi, problem solving melibatkan penerapan solusi peredam suara, seperti penggunaan peredam suara atau penataan ulang elemen-elemen dalam rumah untuk mengurangi gangguan suara.

4. Keterbatasan Fasilitas dan Peralatan

Jika peralatan atau fasilitas rumah terbatas, problem solving melibatkan pemilihan peralatan multifungsi atau investasi dalam peralatan yang lebih efisien. Langkah ini membantu meningkatkan kenyamanan sehari-hari.

5. Ketidakmampuan Mengelola Keuangan Perumahan

Masalah keuangan perumahan dapat diatasi dengan problem solving yang melibatkan pembuatan anggaran, identifikasi pengeluaran yang dapat dipangkas, dan eksplorasi opsi pembiayaan atau bantuan keuangan.

6. Kesulitan Menemukan Tempat Parkir

Jika kesulitan menemukan tempat parkir, problem solving dapat melibatkan penelitian terlebih dahulu mengenai opsi parkir di sekitar area, pembelian izin parkir, atau eksplorasi alternatif transportasi.

7. Konflik dengan Tetangga

Ketika terjadi konflik dengan tetangga, problem solving melibatkan komunikasi terbuka, pembicaraan damai, dan mungkin keterlibatan mediator untuk mencapai solusi yang memuaskan semua pihak.

8. Tingginya Biaya Utilitas

Mengatasi biaya utilitas yang tinggi melibatkan problem solving seperti pengoptimalan penggunaan energi, perbaikan isolasi rumah, dan penelitian tentang penyedia layanan utilitas dengan biaya lebih rendah.

9. Masalah Keamanan Rumah

Jika merasa kurang aman di rumah, problem solving melibatkan peningkatan sistem keamanan, pemasangan alarm, dan penerapan praktik keamanan seperti penggunaan gembok tambahan.

10. Pertimbangan untuk Pindah Tempat Tinggal

Jika mempertimbangkan untuk pindah tempat tinggal, problem solving melibatkan evaluasi kebutuhan dan prioritas, penelitian pasar perumahan, dan pembuatan rencana transisi yang terorganisir.

Dengan menerapkan strategi problem solving dalam mengatasi masalah perumahan, kita dapat menciptakan lingkungan tempat tinggal yang memenuhi kebutuhan dan memberikan kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Kesulitan dalam Belajar

Menghadapi kesulitan dalam belajar adalah bagian alami dari perjalanan pendidikan. Namun, melalui penerapan problem solving, kita dapat mengatasi hambatan ini dan mencapai kesuksesan akademis. Berikut adalah beberapa contoh konkret bagaimana problem solving dapat diterapkan dalam menghadapi kesulitan belajar.

1. Identifikasi Tantangan Spesifik

Langkah pertama problem solving adalah mengidentifikasi dengan jelas tantangan yang dihadapi dalam belajar. Apakah itu masalah pemahaman materi, waktu manajemen, atau motivasi, pemahaman yang baik tentang masalah adalah kunci untuk menentukan solusi yang efektif.

2. Pembuatan Rencana Belajar yang Efisien

Problem solving melibatkan perancangan rencana belajar yang efisien. Ini mencakup penjadwalan waktu belajar, penggunaan teknik memori, dan pembuatan catatan yang terstruktur untuk meningkatkan pemahaman materi.

3. Pencarian Sumber Bantuan Tambahan

Ketika mengalami kesulitan memahami suatu konsep, problem solving dapat dilakukan dengan mencari sumber bantuan tambahan. Ini bisa berupa tutor, buku referensi, atau sumber online yang dapat memberikan penjelasan tambahan.

4. Bergabung dengan Kelompok Belajar

Problem solving dalam hal ini dapat mencakup keputusan untuk bergabung dengan kelompok belajar. Diskusi dengan rekan-rekan dapat membantu melihat materi dari sudut pandang berbeda dan memberikan dukungan dalam pemecahan masalah bersama.

5. Penyesuaian Strategi Belajar

Jika strategi belajar yang digunakan tidak efektif, problem solving melibatkan penyesuaian. Ini bisa berupa eksperimen dengan teknik belajar yang berbeda, penggunaan aplikasi atau platform belajar online, atau mencari metode yang lebih sesuai dengan gaya belajar pribadi.

6. Manajemen Waktu yang Lebih Baik

Ketidakmampuan mengelola waktu secara efisien dapat menjadi hambatan besar dalam belajar. Problem solving melibatkan pembuatan jadwal belajar yang realistis, pembagian waktu dengan bijak, dan penghindaran prokrastinasi.

7. Pengelolaan Stres dan Kecemasan Ujian

Menghadapi stres dan kecemasan menjelang ujian adalah bagian dari belajar. Problem solving dalam hal ini dapat melibatkan penggunaan teknik relaksasi, penyusunan strategi pengelolaan stres, dan peningkatan keterampilan ujian.

8. Penggunaan Teknologi Pendidikan

Problem solving dapat mencakup eksplorasi dan pemanfaatan teknologi pendidikan. Ini bisa berupa aplikasi pembelajaran, platform daring, atau penggunaan perangkat lunak khusus untuk meningkatkan pengalaman belajar.

9. Evaluasi Metode Evaluasi Diri

Penerapan problem solving dalam belajar juga mencakup evaluasi diri secara teratur. Mengidentifikasi kelemahan, menilai kemajuan, dan membuat penyesuaian dalam metode evaluasi diri dapat membantu meningkatkan kinerja akademis.

10. Konsultasi dengan Dosen atau Guru

Jika kesulitan belajar terus berlanjut, problem solving melibatkan langkah ekstra seperti berkonsultasi dengan dosen atau guru. Ini dapat memberikan wawasan tambahan, saran khusus, atau bahkan rekomendasi untuk sumber belajar yang lebih lanjut.

Dengan mengambil pendekatan problem solving dalam mengatasi kesulitan belajar, kita dapat menciptakan strategi yang efektif dan memastikan perjalanan pendidikan kita berjalan dengan lebih mulus.

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Pengelolaan Waktu

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Pengelolaan Waktu

Menghadapi tantangan pengelolaan waktu adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Melalui penerapan problem solving, kita dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kita. Berikut adalah beberapa contoh konkret bagaimana problem solving dapat diterapkan dalam pengelolaan waktu.

1. Identifikasi Prioritas Utama

Langkah pertama problem solving dalam pengelolaan waktu adalah identifikasi prioritas utama. Pemahaman yang jelas tentang tugas-tugas yang paling penting membantu kita fokus pada hal yang benar-benar perlu diselesaikan.

2. Pembuatan Rencana Harian atau Mingguan

Problem solving melibatkan pembuatan rencana harian atau mingguan yang terstruktur. Dengan merencanakan kegiatan sehari-hari atau sepekan ke depan, kita dapat memastikan waktu teralokasikan dengan efisien untuk setiap tugas.

3. Penggunaan Teknik Pomodoro

Jika kesulitan mempertahankan konsentrasi, problem solving dapat melibatkan penggunaan teknik Pomodoro. Konsep bekerja selama 25 menit dan istirahat selama 5 menit dapat membantu menjaga fokus dan meningkatkan produktivitas.

4. Delegasi Tugas yang Tidak Urgen

Problem solving dalam pengelolaan waktu dapat melibatkan delegasi tugas. Identifikasi tugas yang bisa ditransfer kepada orang lain, seperti rekan kerja atau anggota keluarga, untuk membebaskan waktu dan energi.

5. Penggunaan Aplikasi atau Alat Manajemen Waktu

Memanfaatkan aplikasi atau alat manajemen waktu dapat menjadi solusi problem solving yang efektif. Kalender digital, aplikasi pengingat, atau alat manajemen tugas membantu mengorganisir dan melacak aktivitas sehari-hari.

6. Pemberian Batasan Waktu untuk Setiap Tugas

Pemberian batasan waktu untuk setiap tugas adalah strategi problem solving untuk meningkatkan produktivitas. Ini membantu menghindari prokrastinasi dan mendorong fokus pada penyelesaian tugas dalam waktu yang ditentukan.

7. Evaluasi Kebiasaan Waktu yang Tidak Produktif

Menghadapi kebiasaan waktu yang tidak produktif melibatkan problem solving untuk evaluasi diri. Identifikasi kebiasaan yang menghabiskan waktu tanpa manfaat dan cari cara untuk menggantinya dengan kegiatan yang lebih produktif.

8. Prioritaskan Tugas Berdasarkan Tingkat Urgensi dan Pentingnya

Penting untuk memprioritaskan tugas berdasarkan tingkat urgensi dan pentingnya. Problem solving melibatkan pemahaman bahwa tidak semua tugas sama pentingnya, dan memberikan perhatian lebih pada yang membutuhkan penyelesaian cepat.

9. Manajemen Ablasi atau Tantangan Multitasking

Jika sering merasa tergoda untuk melakukan banyak hal sekaligus, problem solving melibatkan manajemen ablasimultitasking. Fokus pada satu tugas pada satu waktu dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan.

10. Refleksi dan Penyesuaian Terus-menerus

Problem solving dalam pengelolaan waktu adalah proses dinamis. Melalui refleksi terus-menerus, kita dapat mengidentifikasi apa yang berhasil dan penyesuaian apa yang diperlukan untuk meningkatkan strategi pengelolaan waktu kita.

Dengan menerapkan strategi problem solving dalam pengelolaan waktu, kita dapat menciptakan pola hidup yang lebih terorganisir, efisien, dan memastikan bahwa setiap saat dihabiskan dengan maksimal.

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Ketidakseimbangan Kehidupan Pribadi dan Profesional

Mengelola ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional seringkali menjadi tantangan yang nyata. Melalui penerapan problem solving, kita dapat mencari solusi untuk menciptakan harmoni antara dua aspek penting dalam hidup kita.

1. Identifikasi Prioritas Utama dalam Kehidupan Pribadi dan Profesional

Problem solving dimulai dengan identifikasi prioritas utama. Apa yang benar-benar penting dalam kehidupan pribadi dan profesional kita? Menetapkan prioritas membantu kita mengalokasikan waktu dan energi dengan bijak.

2. Pembuatan Jadwal Terstruktur dan Fleksibel

Membuat jadwal yang terstruktur tetapi juga fleksibel merupakan langkah problem solving yang efektif. Hal ini memungkinkan kita menyesuaikan jadwal dengan kebutuhan mendesak di kedua bidang tanpa mengorbankan satu sama lain.

3. Penerapan Batasan Waktu untuk Pekerjaan di Luar Jam Kerja

Problem solving melibatkan pengaturan batasan waktu yang jelas untuk pekerjaan di luar jam kerja. Hal ini membantu mencegah pekerjaan mengambil alih waktu bersama keluarga atau aktivitas rekreasi yang penting.

4. Komunikasi Terbuka dengan Keluarga dan Atasan

Komunikasi terbuka adalah kunci dalam menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional. Problem solving melibatkan pembicaraan terbuka dengan keluarga dan atasan untuk mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

5. Pertimbangan Terhadap Faktor Kesehatan dan Kesejahteraan

Problem solving dalam hal ini melibatkan pertimbangan serius terhadap faktor kesehatan dan kesejahteraan. Menjaga keseimbangan mencakup pengelolaan stres, tidur yang cukup, dan perhatian terhadap kebutuhan fisik dan mental kita.

6. Delegasi Tanggung Jawab

Jika merasa terlalu banyak tanggung jawab di kedua bidang, problem solving melibatkan delegasi tanggung jawab. Delegasi tidak hanya untuk pekerjaan profesional tetapi juga untuk tugas-tugas rumah tangga yang dapat dibagi dengan keluarga atau rekan.

7. Pembuatan Ruang Fisik Khusus untuk Pekerjaan dan Kegiatan Pribadi

Problem solving dapat dilakukan dengan menciptakan ruang fisik khusus untuk pekerjaan dan kegiatan pribadi. Memisahkan tempat kerja dari ruang pribadi membantu menjaga batas antara kedua dunia tersebut.

8. Menerapkan Prinsip “Me Time” Secara Rutin

Mengatasi ketidakseimbangan melibatkan penerapan prinsip “Me Time.” Problem solving melibatkan penjadwalan waktu secara rutin untuk melakukan kegiatan yang kita nikmati tanpa gangguan dari pekerjaan atau tuntutan lainnya.

9. Pembuatan Rencana Liburan dan Cuti yang Tepat Waktu

Problem solving dalam mengatasi ketidakseimbangan melibatkan pembuatan rencana liburan dan cuti yang tepat waktu. Ini memberikan kesempatan untuk benar-benar melepaskan diri dari pekerjaan dan fokus sepenuhnya pada kehidupan pribadi.

10. Evaluasi dan Penyesuaian Terus-menerus

Melibatkan diri dalam evaluasi dan penyesuaian terus-menerus merupakan bagian penting dari problem solving. Apakah strategi yang kita terapkan efektif? Apakah ada area yang perlu ditingkatkan? Dengan refleksi terus-menerus, kita dapat menyesuaikan pendekatan kita untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik.

Dengan menerapkan strategi problem solving ini, kita dapat menciptakan harmoni antara kehidupan pribadi dan profesional, menjaga keseimbangan yang sehat dan memberikan ruang bagi kebahagiaan dan kesuksesan di kedua aspek kehidupan.

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Krisis Keuangan

Menghadapi krisis keuangan dapat menjadi ujian berat dalam kehidupan sehari-hari. Melalui penerapan problem solving, kita dapat menemukan solusi kreatif untuk mengatasi masalah keuangan yang mungkin muncul. Berikut adalah beberapa langkah konkret dalam menangani krisis keuangan:

1. Pemahaman Mendalam tentang Masalah Keuangan

Langkah pertama problem solving adalah memahami masalah keuangan dengan mendalam. Identifikasi sumber masalah, seperti pengeluaran berlebihan, utang yang tinggi, atau pendapatan yang tidak stabil.

2. Pembuatan Daftar Pendapatan dan Pengeluaran

Buat daftar pendapatan dan pengeluaran secara rinci. Problem solving melibatkan pemahaman yang akurat tentang uang yang masuk dan keluar, sehingga dapat membuat rencana yang realistis untuk mengelola keuangan.

3. Penyusunan Anggaran yang Realistis

Berdasarkan daftar pendapatan dan pengeluaran, susun anggaran yang realistis. Problem solving dalam hal ini mencakup penyesuaian gaya hidup dan prioritas pengeluaran untuk mencapai keseimbangan keuangan.

4. Negosiasi dengan Kreditur atau Pemberi Pinjaman

Jika memiliki utang, problem solving melibatkan negosiasi dengan kreditur atau pemberi pinjaman. Diskusikan opsi pembayaran yang dapat diterima dan cari solusi yang mengurangi tekanan keuangan.

5. Penelitian Program Bantuan Keuangan

Problem solving dapat melibatkan penelitian program bantuan keuangan yang tersedia. Banyak lembaga pemerintah dan organisasi non-profit menawarkan bantuan keuangan atau program pelatihan keuangan gratis.

6. Eksplorasi Peluang Pendapatan Tambahan

Jika mungkin, cari peluang pendapatan tambahan. Problem solving melibatkan kreativitas dalam menemukan cara untuk meningkatkan penghasilan, seperti bekerja paruh waktu, freelance, atau menjalankan usaha sampingan.

7. Perencanaan Jangka Pendek dan Panjang

Problem solving dalam mengatasi krisis keuangan mencakup perencanaan jangka pendek dan panjang. Identifikasi langkah-langkah yang dapat diambil segera untuk menangani krisis dan buat rencana jangka panjang untuk membangun stabilitas keuangan.

8. Investasi dalam Pendidikan Keuangan Pribadi

Penting untuk berinvestasi dalam pendidikan keuangan pribadi. Problem solving melibatkan peningkatan pemahaman tentang manajemen keuangan pribadi, investasi, dan cara mengelola risiko keuangan.

9. Penggunaan Dana Darurat

Jika memiliki dana darurat, gunakan dengan bijak. Problem solving mencakup evaluasi kebutuhan mendesak dan memastikan dana darurat digunakan untuk mengatasi masalah yang paling mendesak.

10. Evaluasi dan Penyesuaian Berkelanjutan

Penerapan problem solving tidak berakhir setelah langkah-langkah diambil. Evaluasi dan penyesuaian terus-menerus diperlukan. Problem solving mencakup adaptasi terhadap perubahan situasi keuangan dan peningkatan terus-menerus dalam manajemen keuangan pribadi.

Dengan menghadapi krisis keuangan dengan pendekatan problem solving yang proaktif, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan membangun dasar yang lebih stabil untuk keuangan pribadi kita.

Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Kesulitan dalam Hubungan Pribadi

Menghadapi kesulitan dalam hubungan pribadi bisa menjadi tantangan yang menguras emosi. Melalui penerapan problem solving, kita dapat menemukan solusi dan membangun kembali harmoni dalam hubungan. Berikut adalah beberapa langkah konkret untuk mengatasi kesulitan dalam hubungan pribadi:

1. Komunikasi Terbuka dan Jujur

Langkah pertama problem solving dalam hubungan pribadi adalah komunikasi terbuka dan jujur. Bicarakan secara tulus perasaan, harapan, dan kekhawatiran masing-masing pihak untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik.

2. Mengidentifikasi Akar Permasalahan

Problem solving melibatkan identifikasi akar permasalahan. Pertimbangkan apa yang menjadi penyebab konflik atau ketidaksepakatan. Mengenali akar masalah memungkinkan kita untuk menangani masalah secara efektif.

3. Mendengarkan dengan Empati

Salah satu elemen kunci problem solving dalam hubungan pribadi adalah mendengarkan dengan empati. Berusaha memahami sudut pandang dan perasaan pasangan membuka pintu bagi solusi yang lebih baik.

4. Pembahasan Perbedaan dengan Dewasa

Konflik dalam hubungan sering kali muncul dari perbedaan pendapat. Problem solving melibatkan pembahasan perbedaan dengan sikap dewasa. Fokus pada solusi daripada menyalahkan satu sama lain.

5. Membangun Kembali Kepercayaan

Jika kepercayaan rusak, problem solving melibatkan langkah-langkah untuk membangun kembali kepercayaan. Ini mungkin termasuk transparansi, konsistensi, dan upaya nyata untuk memperbaiki hubungan.

6. Menetapkan Batasan dan Harapan Bersama

Problem solving dalam hubungan pribadi mencakup menetapkan batasan dan harapan bersama. Jelasnya komunikasi tentang apa yang diharapkan dari hubungan membantu menghindari ketidaksesuaian di masa depan.

7. Menggunakan Humor dan Positivitas

Humor dapat menjadi alat problem solving yang efektif dalam hubungan. Menggunakan sedikit humor dan memfokuskan pada aspek positif dapat meredakan ketegangan dan menciptakan suasana yang lebih baik.

8. Memahami Gaya Komunikasi Masing-masing

Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Problem solving mencakup pemahaman dan penghargaan terhadap gaya komunikasi masing-masing. Ini membantu mencegah kesalahpahaman yang mungkin timbul.

9. Melibatkan Pihak Ketiga Jika Diperlukan

Jika masalah tidak dapat diatasi secara langsung, problem solving melibatkan keterlibatan pihak ketiga seperti konselor atau mediator. Mereka dapat memberikan pandangan objektif dan membantu mencapai solusi yang adil.

10. Evaluasi dan Komitmen untuk Perubahan Positif

Setelah menemukan solusi, langkah terakhir problem solving adalah evaluasi dan komitmen untuk perubahan positif. Bersama-sama, tentukan tindakan konkret yang dapat diambil untuk meningkatkan hubungan pribadi ke depannya.

Dengan mengadopsi pendekatan problem solving, kita dapat mengatasi kesulitan dalam hubungan pribadi dan menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk kedekatan dan kebahagiaan bersama.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan yang memerlukan kemampuan problem solving. Dari mengelola keuangan hingga membangun hubungan pribadi yang sehat, penerapan konsep ini menjadi kunci untuk mengatasi masalah dengan efektif.

Pentingnya kemampuan problem solving terlihat dalam berbagai situasi kehidupan. Dalam mengatur keuangan, kita belajar untuk membuat rencana yang terstruktur dan memprioritaskan pengeluaran. Di dunia pendidikan, siswa diajarkan untuk memecahkan soal-soal pelajaran dengan cara yang sistematis.

Dalam dunia kerja, problem solving menjadi pondasi untuk mengatasi konflik dan memastikan komunikasi yang efektif. Pengelolaan waktu yang baik juga melibatkan kemampuan problem solving untuk menyusun strategi yang efisien dan produktif.

Ketika menghadapi krisis keuangan, problem solving membantu kita mengidentifikasi solusi kreatif dan mengelola sumber daya dengan bijak. Dalam konteks kehidupan pribadi, terutama dalam hubungan, penerapan problem solving membantu membangun pemahaman, mengelola konflik, dan menjaga keseimbangan.

Dengan memahami dan menerapkan konsep problem solving, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk pertumbuhan dan perkembangan. Setiap situasi sulit menjadi panggung bagi kita untuk merancang solusi yang inovatif dan efektif.

Jadi, mari kita terus mengasah kemampuan problem solving kita agar dapat menghadapi kehidupan sehari-hari dengan percaya diri dan bijaksana. Dengan pendekatan ini, kita dapat memandang setiap masalah sebagai langkah menuju keberhasilan dan kesejahteraan.

Sekian artikel berjudul 20+ Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari, semoga bermanfaat.

' src=

Penulis yang memiliki passion membuat konten dalam berbagai bidang, termasuk Pendidikan, Karir, dan Keuangan.

20 Contoh Kasus Problem Solving dalam Organisasi dengan Berbagai Metode

30+ Uraian Tugas Staf Umum dan Kepegawaian

55+ Contoh Assessment for Learning di Kelas dan Tempat Kerja

Assessment for Learning: Konsep, Manfaat, Jenis, Manfaat, dan Contoh

140+ Contoh Habit Baik dan Buruk dalam Kehidupan

7 Habit Stephen Covey dan Contohnya

  • Gaji & Tunjangan NEW
  • Tryout CPNS
  • Psikotes Online NEW
  • Latihan Interview HOT
  • IQ & Personality Test NEW

Contoh Studi Kasus Problem Solving, Tahapan, Dan Skill Set Yang Dibutuhkan

Pendekatan problem solving adalah suatu metode yang memungkinkan individu atau tim untuk mencari solusi dengan lebih efisien. Dalam era dinamis saat ini, kemampuan problem solving telah menjadi salah satu kunci sukses di dunia kerja. Tidak hanya relevan bagi pemimpin dan manajer, tetapi juga bagi setiap individu yang ingin meraih kesuksesan karier.

Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa problem solving bukanlah kemampuan yang diperoleh secara instan. Ini adalah keterampilan yang perlu dikembangkan seiring waktu. Bagi individu yang ingin naik ke jenjang manajerial yang lebih tinggi, kemampuan ini menjadi semakin penting.

contoh kasus creative problem solving

Apa itu Problem Solving?

Problem solving adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi masalah dengan cara yang terstruktur dan efektif. Ini melibatkan proses pemahaman masalah, mencari akar penyebabnya, menghasilkan berbagai solusi yang mungkin, dan menjalankan solusi yang dipilih.

Perbedaan Problem Solving dan Project Based Learning

Dalam dunia kerja, kemampuan untuk mengatasi masalah adalah kunci keberhasilan. Terdapat dua pendekatan utama yang populer, yaitu problem solving dan project based learning. Lalu, apa perbedaan keduanya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, ya.

Pemilihan antara kedua pendekatan problem solving dan project based learning ini harus mempertimbangkan sifat masalah atau proyek, tujuan pembelajaran, dan konteksnya. Keduanya memiliki cara yang berbeda dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan individu, dan dapat digunakan secara efektif tergantung pada situasinya.

Karakteristik Dalam Proses Problem Solving

Proses problem solving tidak hanya menjadi sarana untuk mengatasi hambatan, tetapi juga alat yang kuat untuk mencapai tujuan dengan efektif. Untuk memahami bagaimana proses ini berfungsi dengan optimal, ada beberapa karakteristik problem solving, yaitu:

1. Interaksi antara Pihak-Pihak Terlibat

Pertama-tama, interaksi yang efektif antara pihak-pihak yang terlibat merupakan karakteristik penting dalam proses problem solving. Ini melibatkan kolaborasi yang baik antara karyawan dalam satu divisi, bahkan lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan.

Mengapa interaksi ini penting? Karena perspektif yang beragam dan kontribusi berbagai pihak dapat membawa sudut pandang yang berbeda dalam menghadapi masalah. Ini memungkinkan solusi yang lebih komprehensif dan inovatif.

2. Diskusi yang Efektif, Sistematis, dan Progresif

Diskusi adalah fondasi dari proses problem solving yang sukses. Diskusi harus diadakan secara efektif, sistematis, dan menghasilkan progres. Diskusi ini bisa bersifat formal dalam bentuk pertemuan resmi, semi-formal seperti sesi brainstorms, atau informal melalui percakapan sehari-hari.

Yang penting, diskusi ini harus memungkinkan semua pihak untuk menyampaikan pandangan mereka dengan jelas, mendengarkan dengan seksama, dan merumuskan langkah-langkah yang konkrit untuk mengatasi masalah.

3. Informasi Lengkap dan Valid

Tidak dapat dipungkiri bahwa informasi adalah kunci dalam proses pemecahan masalah yang efektif. Setiap pemangku kepentingan harus memiliki akses ke informasi yang lengkap dan valid.

Penyampaian informasi harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga keputusan yang diambil didasarkan pada fakta yang akurat dan bukan pada asumsi atau persepsi yang salah. Hal ini meminimalkan risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan.

4. Saling Membimbing dan Melatih

Terakhir, salah satu karakteristik yang sering terabaikan dari problem solving adalah semangat saling membimbing dan melatih. Dalam tim yang efektif, pengalaman seseorang dapat menjadi berharga bagi yang lain.

Seorang pemimpin yang bijaksana akan memberikan arahan dan panduan kepada rekan-rekannya yang mungkin kurang berpengalaman. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang berkelanjutan di tempat kerja, di mana semua anggota tim dapat terus mengembangkan keterampilan mereka dalam pemecahan masalah.

Tujuan Problem Solving

Dalam konteks perusahaan, problem solving memiliki tujuan-tujuan khusus yang mendorong pertumbuhan dan peningkatan kinerja. Adapun tujuan problem solving adalah:

1. Melatih Kemampuan Karyawan

Salah satu tujuan utama problem solving di perusahaan adalah untuk melatih kemampuan karyawan dalam menghadapi masalah. Setiap hari, karyawan akan dihadapkan pada berbagai masalah, mulai dari masalah teknis hingga masalah interpersonal.

Dengan melibatkan karyawan dalam proses problem solving, perusahaan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengasah keterampilan mereka dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi untuk masalah-masalah tersebut.

2. Mengembangkan Langkah-Langkah Terbaik

Problem solving juga bertujuan untuk melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik dalam mencari solusi. Ini tidak hanya berarti menemukan solusi yang efektif, tetapi juga efisien. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki kemampuan untuk menemukan solusi dengan cepat dan secara ekonomis sangat berharga.

3. Membangun Kemampuan Tindakan dalam Situasi Baru

Perubahan adalah konstan dalam dunia bisnis. Terkadang, karyawan dihadapkan pada situasi atau masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Problem solving membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan tindakan dalam situasi-situasi baru ini. Mereka belajar bagaimana beradaptasi, merencanakan, dan bertindak dengan percaya diri bahkan dalam konteks yang tidak familiar.

4. Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah inti dari banyak aspek dalam bisnis. Problem solving membantu melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik. Ini melibatkan evaluasi berbagai opsi, analisis risiko, dan pertimbangan berbagai faktor sebelum membuat keputusan yang tepat.

5. Meneliti Masalah dari Berbagai Sudut Pandang

Kemampuan untuk melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang adalah keterampilan yang sangat berharga dalam problem solving. Tujuan ini membantu karyawan untuk tidak hanya fokus pada satu cara pandang, tetapi juga mempertimbangkan alternatif dan kemungkinan yang beragam. Hal ini dapat menghasilkan solusi yang lebih kreatif dan inovatif.

Metode Problem Solving

Dalam pelaksanaan pendekatan problem solving ada beberapa metode yang bisa digunakan. Adapun metode tersebut tersaji dalam tabel berikut:

Setiap metode problem solving memiliki karakteristiknya sendiri dan dapat diterapkan tergantung pada jenis masalah yang dihadapi. Pemilihan metode yang tepat dapat membantu dalam mencapai solusi yang efektif dan efisien.

Tahapan Problem Solving

Untuk lancarnya pendekatan dalam problem solving, Anda harus mengetahui bahwa ada tahapan-tahapan konkret yang dapat membantu dalam memecahkan masalah dengan lebih efektif, yaitu:

1. Mendefinisikan Masalah

Tahapan pertama yang kritis dalam problem solving adalah mendefinisikan masalah dengan jelas. Ini melibatkan mengurai masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyusunnya kembali agar kita dapat memahaminya dengan baik. Terkadang, masalah-masalah kompleks terlihat seperti tumpukan yang rumit, tetapi dengan mendefinisikan masalah secara sistematis, kita dapat menemukan inti dari masalah tersebut.

Jika Anda berkolaborasi dengan tim, ajaklah rekan-rekan Anda untuk berbicara tentang masalah tersebut. Mendengarkan dari berbagai perspektif dapat membantu Anda melihat berbagai sisi dari masalah. Selain itu, pastikan untuk membedakan antara opini dan fakta. Ini adalah langkah awal yang penting untuk memahami masalah secara mendalam.

2. Analisis Penyebab Masalah

Setelah masalah didefinisikan dengan jelas, langkah berikutnya adalah menganalisis penyebab masalah. Pertanyaan kunci yang perlu dijawab dalam tahapan kedua problem solving adalah, “Mengapa masalah ini terjadi?” Dan, “Apa yang menjadi akar masalah atau masalah utama pada case ini?”

Dalam hal ini, penting untuk mengidentifikasi peristiwa atau faktor yang memicu masalah. Ini dapat melibatkan meninjau proses-proses yang ada, kebijakan dan prosedur perusahaan, atau bahkan melakukan diskusi dengan anggota tim yang terlibat. Semakin mendalam Anda menganalisis penyebab, semakin baik Anda akan memahami sifat masalah.

3. Menentukan Prioritas Masalah

Tahap selanjutnya dalam problem solving adalah menentukan prioritas masalah. Terkadang, dalam satu sesi brainstorming, kita dapat menemukan beberapa masalah yang perlu diselesaikan. Namun, mencoba menyelesaikan semua masalah sekaligus bisa menjadi tidak efisien dan membuang waktu. Untuk itu, penting untuk menetapkan prioritas dan fokus pada masalah yang paling mendesak atau yang memiliki dampak terbesar.

4. Identifikasi Solusi yang Mungkin

Setelah Anda memahami masalah dan penyebabnya, langkah selanjutnya adalah mencari solusi yang mungkin. Cobalah untuk berpikir kreatif dan luwes dalam mencari alternatif solusi. Ingatlah bahwa ada berbagai pendekatan yang dapat diterapkan dan solusi yang efektif.

5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya

Setelah Anda menemukan solusi yang terbaik, saatnya untuk mengimplementasikannya. Ini melibatkan perencanaan tindakan konkret, alokasi sumber daya, dan komunikasi dengan tim atau pihak yang terlibat. Pastikan untuk memiliki rencana yang terstruktur untuk menjalankan solusi.

Namun, proses problem solving tidak berakhir ketika solusi diimplementasikan. Evaluasi adalah langkah penting berikutnya. Pantau perkembangan dan hasil dari solusi yang telah dijalankan. Berbicaralah dengan anggota tim atau pihak terlibat untuk mendapatkan masukan dan pemahaman yang lebih baik tentang efektivitas solusi.

Dalam tahap implementasi pemecahan masalah, berikut adalah langkah-langkah kunci yang perlu diikuti untuk memastikan kesuksesan:

  • Membangun Rencana Aksi: Penting untuk merinci rencana tindakan yang konkrit terhadap solusi yang telah dipilih. Ini mencakup langkah-langkah yang harus diambil, penanggung jawabnya, dan jadwal pelaksanaannya.
  • Objektif yang Terukur: Tetapkan objektif yang dapat diukur untuk mencapai target. Ini memungkinkan untuk memantau kemajuan secara jelas dan memberikan pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin dicapai.
  • Penilaian yang Terukur: Pisahkan objektif menjadi penilaian yang dapat diukur untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan cara ini, progres bisa dilacak dengan tepat.
  • Jadwal atau Timeline: Pembuatan jadwal atau timeline dalam pelaksanaan solusi adalah langkah penting untuk menjaga agar semuanya terorganisir dan berjalan sesuai rencana.
  • Komunikasi Efektif: Komunikasi yang efektif dengan tim adalah kunci. Pastikan semua anggota tim memahami rencana dan tanggung jawab mereka untuk memastikan pelaksanaan berjalan lancar.
  • Terbuka terhadap Masukan atau feedback: Selama proses implementasi, tetap terbuka terhadap masukan dari anggota tim atau pihak terlibat. Ini membantu mengidentifikasi perubahan atau perbaikan yang mungkin diperlukan selama perjalanan menuju penyelesaian masalah.

Studi Kasus Problem Solving di Perusahaan ABC: Meningkatkan Efisiensi Produksi untuk Menekan Biaya

contoh kasus creative problem solving

Perusahaan ABC, sebuah produsen komponen otomotif yang mapan, menghadapi tantangan yang signifikan dalam hal biaya produksi yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Ini telah mengancam profitabilitas mereka dan mempengaruhi daya saing di pasar yang sangat kompetitif. Oleh karena itu, perusahaan membentuk sebuah tim untuk mengidentifikasi masalah ini dan mencari solusinya.

Permasalahan Baru: Penurunan marjin keuntungan dan biaya produksi yang meningkat.

Sumber Daya:

Tim terdiri dari berbagai departemen di perusahaan ABC, termasuk produksi, manufaktur, keuangan, dan teknik. Mereka memiliki akses ke data produksi, anggaran biaya, teknologi produksi, dan pengalaman kerja.

Goals Perusahaan:

  • Menurunkan biaya produksi untuk meningkatkan marjin keuntungan.
  • Meningkatkan efisiensi proses produksi.
  • Mempertahankan kualitas produk yang tinggi.
  • Meningkatkan daya saing di pasar otomotif.

Langkah-langkah Problem Solving:

1. Pengumpulan Data

Tim mulai dengan mengumpulkan data terkait produksi, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan proses produksi. Mereka juga membandingkan data biaya dengan periode sebelumnya untuk mengidentifikasi tren peningkatan biaya.

2. Analisis Faktor Eksternal

Selain itu, tim juga menganalisis faktor eksternal yang dapat memengaruhi biaya produksi, seperti fluktuasi harga bahan baku atau perubahan peraturan industri.

3. Brainstorming Penyebab Potensial

Setelah data terkumpul, tim melakukan sesi brainstorming untuk mengidentifikasi penyebab potensial peningkatan biaya produksi. Ini bisa mencakup masalah dengan efisiensi mesin, pemeliharaan yang kurang tepat waktu, pemborosan bahan baku, atau ketidaksempurnaan dalam rantai pasokan.

4. Mencari Solusi

Setelah identifikasi penyebab potensial, tim mulai mencari solusi yang sesuai. Ini mungkin melibatkan perbaikan dalam proses produksi, otomatisasi, investasi dalam teknologi baru, atau perubahan dalam pengelolaan rantai pasokan.

5. Implementasi Solusi

Solusi yang dipilih kemudian diimplementasikan dalam produksi. Tim memastikan bahwa semua departemen terlibat dalam perubahan yang diperlukan.

6. Pemantauan Hasil

Setelah perubahan diimplementasikan, tim memantau hasilnya secara teratur. Mereka membandingkan biaya produksi setelah implementasi dengan sebelumnya dan melihat apakah ada penurunan yang signifikan. Jika solusi yang dipilih tidak memberikan hasil yang diharapkan, tim akan kembali ke langkah sebelumnya untuk mencari pendekatan yang berbeda.

Dalam kasus ini, problem solving membantu Perusahaan ABC untuk mengatasi permasalahan biaya produksi yang signifikan dan meningkatkan efisiensi proses produksi. Dengan mengidentifikasi penyebab dan mengambil tindakan yang tepat, perusahaan dapat mempertahankan profitabilitasnya, meningkatkan daya saing di pasar otomotif, dan memastikan kualitas produk tetap tinggi.

Related posts:

  • Mengenal Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
  • Kriteria dan Metode Dalam Mencari Supplier (Pemasok)
  • Upaya Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)
  • Jurusan APHP/APHPI

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Brilio

  • Brilio Channels

Creator

Hello There

Sign In to Brilio

Welcome to our Community Page, a place where you can create and share your content with rest of the world

  • BRILIOBEAUTY
  • JALAN-JALAN
  • PERSONAL FINANCE

Brilio

BRILIO » Ragam

Contoh kasus problem solving di sekolah, lengkap dengan penjelasannya, secara sederhana problem solving adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan baik..

Sri Jumiyarti Risno

15 Juni 2023 12:45

Secara sederhana problem solving adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan baik. Mencari solusi dibalik setiap tantangan yang kamu hadapi. Adapun problem solving di sekolah merujuk pada kemampuan siswa untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara efektif dan kreatif. Hal ini melibatkan pemecahan masalah dalam berbagai konteks akademik dan non-akademik.  

Nah berikut contoh kasus problem solving di sekolah beserta proses dan manfaatnya, yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (15/6).

Recommended By Editor

Game The Finals punya update baru, bisa tembus tembok untuk kagetkan lawan

  • Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari, patut jadi teladan
  • 10 Contoh penerapan tata tertib di rumah, bisa bantu latih kedisiplinan anak
  • Contoh program KKG sekolah dasar, lengkap dengan penjelasannya
  • Contoh teks deskripsi tentang sekolah, lengkap dengan penjelasannya
  • Contoh tata tertib di sekolah Paud, bentuk karakter terpuji anak

11 Resep tempe kemangi pedas paling sedap, sederhana, enak, dan bikin lahap makan

11 Resep tempe kemangi pedas paling sedap, sederhana, enak, dan bikin lahap makan

Bermodal 1 bumbu dapur, ini trik bersihkan kerak kloset agar kinclong tanpa racikan bahan apapun

Bermodal 1 bumbu dapur, ini trik bersihkan kerak kloset agar kinclong tanpa racikan bahan apapun

10 Rekomendasi pomade untuk anak sekolah harga di bawah Rp 50 ribu, rambut mudah ditata

10 Rekomendasi pomade untuk anak sekolah harga di bawah Rp 50 ribu, rambut mudah ditata

Microsoft perkenalkan laptop Surface edisi ke-7 dan Surface Pro edisi ke-11 Copilot Plus PC

Microsoft perkenalkan laptop Surface edisi ke-7 dan Surface Pro edisi ke-11 Copilot Plus PC

Pilih reaksi kamu.

Brilio Creator CTA

Gak perlu khawatir, tulisan kamu bisa tetap TERBACA DAN TRENDING di Brilio.net

Sering disalahgunakan, 10 jenis obat-obatan ini ternyata bahaya jika dikonsumsi tanpa resep dokter

Sering disalahgunakan, 10 jenis obat-obatan ini ternyata bahaya jika dikonsumsi tanpa resep dokter

100 Gombalan bikin salting cowok, cara ampuh bikin doi baper

100 Gombalan bikin salting cowok, cara ampuh bikin doi baper

Tanpa gunakan teknologi smarphone, ini 11 cara meningkatkan daya ingat andalkan aktivitas sehari-hari

Tanpa gunakan teknologi smarphone, ini 11 cara meningkatkan daya ingat andalkan aktivitas sehari-hari

50 Pantun lucu 2 baris bikin ketawa terbahak-bahak, cocok untuk seru-seruan bareng teman

50 Pantun lucu 2 baris bikin ketawa terbahak-bahak, cocok untuk seru-seruan bareng teman

45 Pantun jenaka 4 baris bikin suasana lebih asyik, dijamin ketawa terus

45 Pantun jenaka 4 baris bikin suasana lebih asyik, dijamin ketawa terus

45 Pantun kiasan menarik dan menghibur beserta maknanya, ungkapan bijak dalam bahasa puitis

45 Pantun kiasan menarik dan menghibur beserta maknanya, ungkapan bijak dalam bahasa puitis

11 Kebiasaan sederhana sebelum tidur ini ternyata dapat menurunkan berat badan, minum secangkir teh

11 Kebiasaan sederhana sebelum tidur ini ternyata dapat menurunkan berat badan, minum secangkir teh

55 Pantun untuk cowok 2 baris ini dijamin bikin pasangan baper dan berkesan

55 Pantun untuk cowok 2 baris ini dijamin bikin pasangan baper dan berkesan

Wave white

Wina Natalia gugat cerai Anji Manji di Pengadilan Agama Cibinong

Momen kocak suami tantang istrinya dandan sambil naik kereta Whoosh, mau tahu siapa yang paling cepat?

Momen kocak suami tantang istrinya dandan sambil naik kereta Whoosh, mau tahu siapa yang paling cepat?

Bukan karena faktor sakit, ternyata ini penyebab karakter Upin dan Ipin karakternya botak

Bukan karena faktor sakit, ternyata ini penyebab karakter Upin dan Ipin karakternya botak

11 Chat lucu cowok ngungkapin perasaan ke cewek ini jawabannya bikin merem melek, auto patah hati

11 Chat lucu cowok ngungkapin perasaan ke cewek ini jawabannya bikin merem melek, auto patah hati

Pemeran Kancil di Jenderal Kancil ini kini eksis di Saleha, intip 11 potret masa kecilnya yang gemesin

Pemeran Kancil di Jenderal Kancil ini kini eksis di Saleha, intip 11 potret masa kecilnya yang gemesin

11 Chat lucu minta rekomendasi barang ke teman ini jawabannya di luar prediksi, kocak tapi bikin emosi

11 Chat lucu minta rekomendasi barang ke teman ini jawabannya di luar prediksi, kocak tapi bikin emosi

5 Kontroversi pedangdut Nayunda Nabila, titipan SYL jadi honorer Kementan bergaji Rp 4,3 juta

5 Kontroversi pedangdut Nayunda Nabila, titipan SYL jadi honorer Kementan bergaji Rp 4,3 juta

Tak buang foto Natasha Rizki di kamar, Desta akui sering kesepian dan menangis saat pulang ke rumah

Tak buang foto Natasha Rizki di kamar, Desta akui sering kesepian dan menangis saat pulang ke rumah

11 Pertanyaan kocak soal cerita Upin & Ipin ini jadi ikutan mikir sambil cengar-cengir

11 Pertanyaan kocak soal cerita Upin & Ipin ini jadi ikutan mikir sambil cengar-cengir

6 Superfoods untuk melawan demam berdarah (DBD), pencegahan alami yang efektif

6 Superfoods untuk melawan demam berdarah (DBD), pencegahan alami yang efektif

120 Kata-kata gombal baper buat pasangan, romantis dan bikin ikatan cinta makin erat

120 Kata-kata gombal baper buat pasangan, romantis dan bikin ikatan cinta makin erat

55 Pantun selamat pagi, bikin semangat dalam menjalani hari

55 Pantun selamat pagi, bikin semangat dalam menjalani hari

50 Pantun pendidikan tentang semangat belajar, memotivasi sekaligus menghibur

50 Pantun pendidikan tentang semangat belajar, memotivasi sekaligus menghibur

Fenomena Gen Z, masih muda tapi muka terlihat lebih tua, ternyata ini penyebabnya

Fenomena Gen Z, masih muda tapi muka terlihat lebih tua, ternyata ini penyebabnya

100 Gombalan untuk pacar, auto luluhkan hati dan bikin makin sayang

100 Gombalan untuk pacar, auto luluhkan hati dan bikin makin sayang

45 Pantun nembak pacar yang romantis dan lucu, bikin PDKT jadi berwarna

45 Pantun nembak pacar yang romantis dan lucu, bikin PDKT jadi berwarna

50 Pantun motivasi belajar bikin semangat mengejar cita-cita

50 Pantun motivasi belajar bikin semangat mengejar cita-cita

Wave more

45 Pantun pembuka pidato, menginspirasi sekaligus menghidupkan suasana

100 Kata-kata gombal istri baper ini bikin cekikikan, hubungan jadi makin romantis

100 Kata-kata gombal istri baper ini bikin cekikikan, hubungan jadi makin romantis

Kenali sebelum terlambat, ini 6 ciri-ciri demam berdarah pada orang dewasa serta tips mencegahnya

Kenali sebelum terlambat, ini 6 ciri-ciri demam berdarah pada orang dewasa serta tips mencegahnya

75 Pantun nasihat penuh makna dan pesan moral, wejangan yang inspiratif

75 Pantun nasihat penuh makna dan pesan moral, wejangan yang inspiratif

45 Pantun perpisahan sekolah, berkesan dan penuh haru

45 Pantun perpisahan sekolah, berkesan dan penuh haru

Bagaimana cara mencegah polio? Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya

Bagaimana cara mencegah polio? Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya

100 Kata-kata gombal bikin baper, cocok untuk meluluhkan hati doi

100 Kata-kata gombal bikin baper, cocok untuk meluluhkan hati doi

8 Cara gombalin pacar yang cuek, dijamin makin sayang dan bahagia

8 Cara gombalin pacar yang cuek, dijamin makin sayang dan bahagia

Download gratis aplikasi mobile Brilio :

Appstore

contoh kasus creative problem solving

Advertisement

Contoh Kutipan Langsung dari Buku yang Benar dan Cara Penulisannya

17 Contoh Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial Budaya, Ekonomi, Pendidikan, dan Politik

20 Contoh Budi Pekerti di Sekolah, Masyarakat, dan Rumah dalam Kehidupan Sehari-hari

Nomor Seri Ijazah yang Mana? Ini Contoh untuk Ijazah SD SMP SMA/SMK/MA

Cek Ijazah secara Online SD SMP SMA/SMK/MA dan Perguruan Tinggi untuk Cek Keabsahan

3 Contoh Problem Solving dalam Masalah Kehidupan Sehari-hari

Apakah kamu memiliki kemampuan problem solving yang baik? Simak pengertian dan contoh problem solving dalam masalah kehidupan sehari-hari di bawah ini.

3 Contoh Problem Solving dalam Masalah Kehidupan Sehari-hari – Dalam menjalankan kehidupan, menghadapi masalah sehari-hari sudah menjadi bagian yang seperti tidak bisa terpisahkan.

Untuk bisa mengambil keputusan yang tepat dalam penyelesaian masalah ini, maka perlu memiliki kemampuan problem solving yang bagus.

Menguasai kemampuan problem solving dalam kehidupan sehari-hari bisa membawa begitu banyak manfaat, apalagi sebagai seorang pekerja.

Cara mengetahui penyelesaian masalah yang baik bisa dengan melihat contoh problem solving dalam masalah kehidupan sehari-hari yang ada.

  • Apa Itu Problem Solving

Daftar Isi [ hide ]

Manfaat dan Tujuan Menguasai Problem Solving

  • Tahapan Melakukan Problem Solving
  • Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari

Apa Itu Problem Solving

Sebelum berlanjut ke pembahasan mengenai contoh problem solving dalam masalah kehidupan sehari-hari, pahami dulu artinya.

Pemahaman ini akan membantu kamu untuk tahu cara melakukannya dengan lebih tepat.

Pada dasarnya, problem solving merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk bisa mengidentifikasi serta menemukan solusi sebuah masalah.

Biasanya problem solving juga dikaitkan dengan beberapa kemampuan lain. Misalnya seperti mendengar, menganalisa, meneliti, komunikasi, kreativitas, sistem kerja tim , serta pengambilan keputusan.

Melalui kemampuan ini, kamu bisa menemukan masalah yang dihadapi dengan lebih tepat. Setelah itu, kamu akan berusaha untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan lebih efektif.

Penyelesaian masalah juga tidak dilakukan dengan sembarangan. Melainkan kamu akan menggunakan data dan fakta yang ada untuk bisa mendapatkan solusi yang tepat.

Dari sini, kamu akan menemukan apa sebenarnya tujuan yang ingin dicapai dari penyelesaian masalah tersebut.

Kepemilikan kemampuan ini merupakan hal yang penting dan fundamental dalam kehidupan sehari-hari.

Terutama bagi pekerja yang harus berinteraksi dengan rekan satu timnya. Orang yang memiliki kemampuan problem solving dengan baik bisa mengajak timnya untuk menyelesaikan masalah dengan cara efektif.

Semakin bagus kemampuanmu, maka masalah juga akan semakin cepat terselesaikan. Begitu pula yang terjadi sebaliknya dengan kemampuan ini.

Mengetahui bagaimana contoh problem solving dalam masalah kehidupan sehari-hari bisa menjadi bagian yang penting.

Kamu bisa belajar cara untuk melakukan tahapan problem solving dengan lebih tepat.

Namun sebelum itu, pahami dahulu apa saja sebenarnya tujuan dari menguasai kemampuan ini.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

contoh kasus creative problem solving

IMAGES

  1. Download Contoh Rpp Problem Based Learning Lengkap Rpp Pbl Kelas 6

    contoh kasus creative problem solving

  2. Contoh Problem Solving Di Sekolah

    contoh kasus creative problem solving

  3. 20 Contoh Kasus Problem Solving dalam Organisasi dengan Berbagai Metode

    contoh kasus creative problem solving

  4. Contoh Problem Solving Di Sekolah

    contoh kasus creative problem solving

  5. Detail Contoh Kasus Problem Solving Koleksi Nomer 44

    contoh kasus creative problem solving

  6. Detail Contoh Kasus Problem Solving Koleksi Nomer 22

    contoh kasus creative problem solving

VIDEO

  1. #UBBM 04/04: Sudah boleh masuk BBRI, TINS di tengah kasus Korupsi & Akumulasi 3 Bulan Bandar S***

  2. Sering Terjadi dipancing marah, dibalas marah, dibilang gila #satire #satirepetir #danoe_renouva

  3. Cubing So Lazy ASMR (11)

  4. Creative Problem Solving Or A Bad Idea?

  5. Contoh problem DP lainnya

  6. Ep 14

COMMENTS

  1. 9 Contoh Pemecahan Masalah Kreatif untuk Memecahkan ...

    9 Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Pemecahan Masalah Kreatif. Berikut adalah beberapa contoh pemecahan masalah kreatif dari pertanyaan wawancara, bersama dengan contoh jawaban: Persiapkan diri Anda dengan baik untuk menjadi kandidat yang menonjol | Contoh pemecahan masalah yang kreatif. Gambar: freepik. #1.

  2. Problem Solving: Arti, Metode, Contoh, Proses & Tips Pentingnya

    Berikut adalah beberapa contoh kasus yang sering terjadi di dunia kerja di mana kemampuan problem solving sangat dibutuhkan. 1. Menyelesaikan komplain pelanggan. Di kasus ini, jelas sebagai seorang profesional, kamu harus memikirkan bagaimana langkah-langkah menyelesaikan masalahnya.

  3. Problem Solving dan Contoh Kasus

    Problem Solving adalah sebuah soft skill yang sudah menjadi salah satu syarat bagi seseorang untuk bisa bekerja di sebuah perusahaan.Ketika di perkuliahan, saat bekerja bahkan di keluarga kita secara sadar atau tidak sadar kita melakukan problem solving.. Seperti skill-skill lainnya, ternyata soft skill ini mempunyai materi yang dapat dipelajari dan contoh kasus di kehidupan sehari-hari loh.

  4. Creative Problem Solving (CPS) untuk Meningkatkan ...

    Sebagai contoh, guru bisa menerapkan model Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa di dalam kelas. Creative Problem Solving (CPS) adalah model pembelajaran yang berfokus pada keterampilan memecahkan masalah dan tantangan dalam menemukan solusi terbaik dengan cara berpikir kreatif, inovatif, dan ...

  5. Brainstorming Examples + Techniques For Problem Solving

    Unleashing your team's creativity through effective brainstorming techniques is a game-changer when it comes to generating new ideas and innovative solutions. Let's delve into ten creative brainstorming techniques that can breathe life into your brainstorming sessions: 1. Mind mapping.

  6. Creative Problem Solving

    CREATIVE PROBLEM SOLVING - Dalam perjalanan setiap orang di kehidupan sehari-hari, baik di dalam pekerjaan, di rumah, di perjalanan, ... Contoh kasus, bila kita menemukan suatu masalah seperti genteng rumah kita pecah dan sering menyebabkan air hujan masuk ke dalam rumah karena genteng yang bocor tadi, yang kita lakukan hanya langsung ...

  7. Problem Solving: Arti, Manfaat, Proses, dan Contohnya di Dunia Kerja

    Supaya kamu lebih siap menghadapinya, berikut berbagai contoh kasus problem solving dalam organisasi secara nyata: Contoh 1: Deadline mepet dan beban kerja banyak Salah satu contoh problem solving yang akan sering kamu jumpai di dunia profesional adalah tugas yang menumpuk dengan tenggat waktu berdekatan. Jika kamu berada dalam situasi ini ...

  8. Creative Problem Solving

    Creative problem solving (CPS) is a way of solving problems or identifying opportunities when conventional thinking has failed. It encourages you to find fresh perspectives and come up with innovative solutions, so that you can formulate a plan to overcome obstacles and reach your goals. In this article, we'll explore what CPS is, and we'll ...

  9. Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving)

    Menurut Jurnal Riset Pendidikan Dasar, Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar (2018), diketahui kalau teka-teki silang bisa meningkatkan aktivitas pembelajaran sebesar 82,3%. Penelitian ini juga menemukan kalau hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan model pemecahan masalah yang nggak ...

  10. What Is Creative Problem-Solving & Why Is It Important?

    Its benefits include: Finding creative solutions to complex problems: User research can insufficiently illustrate a situation's complexity. While other innovation processes rely on this information, creative problem-solving can yield solutions without it. Adapting to change: Business is constantly changing, and business leaders need to adapt.

  11. Creative Problem Solving (Penyelesaian Masalah Secara Kreatif

    The result of hypothesis test with t test at 5% significant level shows that tcount> ttable (2,675> 2,042), meaning H0 is rejected. So it can be concluded that there is influence Creative Problem Solving learning model to problem solving skills and student cognitive learning outcomes.

  12. 10 Cara Memecahkan Masalah secara Kreatif di Tempat Kerja

    Gunakan kata seperti, "betul", "menarik", "lalu", "ada lagi", dan sebagainya untuk mengeksplorasi lebih banyak ide dari orang lain. Walaupun terlihat sepele, tips ini bisa mendorong kreativitas lebih lanjut. 9. Kolaborasi. Libatkan orang lain dalam proses pemecahan masalah secara kreatif.

  13. Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

    Menurut Imam (2010), model pembelajaran creative problem solving memiliki tiga karakteristik yang menjadi prosedur dalam proses pembelajarannya, yaitu sebagai berikut: Menemukan fakta, melibatkan penggambaran masalah, mengumpulkan, dan meneliti data dan informasi yang bersangkutan. Menentukan gagasan, berkaitan dengan memunculkan dan ...

  14. Creative Problem Solving Dalam Berbagai Masalah Perusahaan

    Talavera Office Suite, 18th Floor, Jalan TB Simatupang, kav 22-26, RT.1/RW.1, Cilandak Bar., Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12430. 02129715823. [email protected]. Creative problem solving dalam berbagai masalah perusahaan yang dapat membantu penyelesaian secara efektif serta lebih efisien.

  15. Pengertian Creative Thinking dan Contoh Keterampilannya

    Kenyataannya, contoh creative thinking bisa bermacam-macam loh, rekan-rekan. Pada artikel kali ini, kita akan mengungkapkan beberapa contoh creative thinking yang termasuk ke dalam kreativitas yang artistik (artistic creativity), kreativitas dalam pemecahan masalah (creative problem-solving) dan kreativitas dalam STEM (creativity in STEM). Yuk ...

  16. (PDF) MENGAJARKAN KETERAMPILAN ABAD 21 4C (COMMUNICATION ...

    To equip students with the vital Four Cs-creative thinking, critical thinking and problem-solving, communication, and collaboration (Widodo & Wardani, 2020; Juhji et al., 2022Juhji et al ...

  17. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS

    Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan model pembelajaran (CPS). Osborn seorang ahli pendidikan yang pertama kali memperkenalkan struktur (CPS) sebagai metode untuk menyelesaikan masalah secara kreatif yang kemudian menjelaskan 6 langkah pada proses model pembelajaran (CPS) berdasarkan criteria OFPISA model Osborn-Parnes, yaitu :

  18. Buku Ajar Berpikir Solusi Kreatif (Creative Problem Solving)

    Buku ini juga dilengkapi dengan contoh kasus dan latihan soal interaktif pada setiap babnya serta contoh proyek mahasiswa yang menerapkan metode Berpikir Solusi Kreatif untuk menyelesaikan masalah yang ada di lingkup masyarakat maupun industri. Materi yang dibahas dalam buku ini mencakup: Bab 1 Pengenalan Berpikir Solusi Kreatif

  19. 20+ Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari

    10. Ketidakpastian Jadwal Penerbangan atau Kereta Api. Contoh Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari untuk Konflik di Tempat Kerja. 1. Perbedaan Pendapat dalam Pengambilan Keputusan. 2. Ketidakselarasan dalam Peran dan Tanggung Jawab. 3. Komunikasi yang Buruk.

  20. Contoh Studi Kasus Problem Solving, Tahapan, Dan Skill Set Yang

    Pendekatan problem solving adalah suatu metode yang memungkinkan individu atau tim untuk mencari solusi dengan lebih efisien. Dalam era dinamis saat ini, kemampuan problem solving telah menjadi salah satu kunci sukses di dunia kerja. Tidak hanya relevan bagi pemimpin dan manajer, tetapi juga bagi setiap individu yang ingin meraih kesuksesan karier. Salah satu hal yang … Contoh Studi Kasus ...

  21. Contoh kasus problem solving di sekolah, lengkap dengan penjelasannya

    Adapun problem solving di sekolah merujuk pada kemampuan siswa untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara efektif dan kreatif. Hal ini melibatkan pemecahan masalah dalam berbagai konteks akademik dan non-akademik. Nah berikut contoh kasus problem solving di sekolah beserta proses dan manfaatnya, yang dilansir brilio ...

  22. 10 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan, Fresh Graduate Wajib

    10 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan, Fresh Graduate Wajib Tahu - Dalam dunia kerja, soft skill merupakan hal yang wajib dimiliki semua karyawan. Salah satunya yaitu skill atau keterampilan terkait problem solving atau pemecahan masalah.. Tidak bisa dipungkiri bahwa masalah ada di mana-mana dan kemampuan untuk memecahkannya sangat dibutuhkan, terutama jika kamu ingin bekerja di sebuah ...

  23. 3 Contoh Problem Solving dalam Masalah Kehidupan Sehari-hari

    Biasanya problem solving juga dikaitkan dengan beberapa kemampuan lain. Misalnya seperti mendengar, menganalisa, meneliti, komunikasi, kreativitas, sistem kerja tim, serta pengambilan keputusan. Melalui kemampuan ini, kamu bisa menemukan masalah yang dihadapi dengan lebih tepat. Setelah itu, kamu akan berusaha untuk bisa menyelesaikan masalah ...